Kak Seto Komentari Kasus Audrey: 'Banyak Informasi Keliru, Tak Ada Pengeroyokan dan Perusakan Organ Intim!"

By Riska Yulyana Damayanti, Senin, 15 April 2019 | 19:48 WIB
Kak seto komentari kasus Audrey (Instagram/ @ifanseventeen, YouTube/ Raditya Dika)

Nakita.id - Kasus Audrey yang dikabarkan mendapatkan kekerasan oleh sekelompok anak SMA mendapat perhatian banyak kalangan.

Sebelumnya, menurut keterangan Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Husni Ramli menjelaskan bahwa kisah penganiayaan yang dialami oleh Audrey.

Menurutnya, kekerasan itu terjadi di Jalan Sulawesi, Kecamatan Pontianak Kota dan di Taman Akcaya.

Baca Juga : Tak Sekedar Tertekan, Kak Seto Kisahkan Bocah TK Bunuh Diri Akibat Dibully

Husni Ramli juga menuturkan bahwa Audrey mendapatkan perlakuan yang cukup membuat orang geram, yaitu dijambak hingga terjatuh ke aspal, kepalanya dibenturkan ke aspal hingga perutnya diinjak.

"Oleh salah seorang pelaku, wajah korban disiram dengan air. Rambutnya ditarik dari belakang. Lalu dia terjatuh ke aspal," ucap Husni, di Mapolresta Pontianak, Selasa (9/4/2019) dilansir dari TribunPekanbaru.com.

Baca Juga : Cemburu Buta, Pria Ini Lempar Kekasihnya ke Sungai Hingga Lumpuh, Kisahnya Bikin Elus Dada

Selain itu, terdengar isu bahwa ada benda tumpul yang dimasukkan ke dalam alat vital korban hingga merusak selaput dara.

Melansir dari Tribun-Timur.com,  Kapolresta Pontianak, Kombes M Anwar Nasir mengumumkan hasil visum dari Audrey.

Menurutnya, ditemukan fakta bahwa selaput dara korban tak sobek dan tak ada bengkak di kepala Audrey.

"Kemudian dada tampak simetris tak ada memar atau bengkak, jantung dan paru dalam kondisi normal," katanya

"Kemudian organ dalam, tidak ada pembesaran,"jelasnya.

Baca Juga : Ada Artis yang Sering Dipukul Saat SD, Raditya Dika Bongkar Bullying yang Terjadi di SMA-nya: 'Aku Merasa Terteror'

"Saya ulangi, alat kelamin selaput dara tidak tampak luka robek atu memar," ungkap Kombes M Anwar Nasir.

Pihak keluarga korban tak terima dengan hasil visum dan katanya memiliki bukti bahwa Audrey mengalami kekerasan fisik, seperti bukti foto tubuh Audrey yang memar.

Melihat Hal itu, seorang psikolog anak bernama Seto Mulyadi (Kak Seto) tergugah hatinya untuk menjenguk Audrey di rumah sakit.

Baca Juga : Pelaku Tega Mutilasi Guru Honorer, Terkuak Faktor Orang Bisa Lakukan Pembunuhan Hingga Mutilasi

Setelah itu, dalam akun YouTube Raditya Dika, Kak Seto mengungkapkan bahwa kenyataannya tak sedahsyat kabar yang beredar di media sosial.

Saat itu, Raditya Dika bertanya, bagaimana seharusnya reaksi kita sebagai warga yang mengetahui berbagai pemberitaan tentang Audrey itu.

Kak Seto komentari kasus Audrey

Kak Seto pun berpendapat bahwa seharusnya sebagai warga jangan terburu-buru menelan berbagai kabar di media sosial.

Lebih baik menunggu pernyataan resmi dari pihak yang terkait seperti pihak kepolisian atau pihak rumah sakit yang melakukan visum.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Kak Seto, sebelum mengunjungi Audrey ia bertemu kapolres dan pihak rumah sakit untuk mengetahui kebenarannya.

Baca Juga : Terungkap, Pelaku Mutilasi Guru Honorer Bagi Tugas Saat Bunuh Korban

"Saya kemarin begitu pulang dari Sigi, Palu dan Donggala begitu sampai di Jakarta langsung berangkat ke sana (menjenguk Audrey). Yang nomor satu yang saya hubungi adalah kapolresnya, supaya mendapat informasi yang jelas, kemudian kasatreskrimnya, trus saya menghubungi dokternya, sehingga mendapatkan gambaran yang jernih," jelas Kak Seto.

"Gambarannya tidak sedahsyat apa yang dilakukan, bahwa tak ada pengeroyokan, bahwa ternyata satu lawan satu yang terjadi, di dua tempat tapi di tiga waktu yang berbeda," tambahnya.

Baca Juga : Menantu Bakar Mertua Hidup-hidup, Diduga Iri Sang Mertua Beli Kasur Baru hingga Karena Depresi

"Tapi dalam perkelahian ini yang (benar) terjadi kekerasan, memukul, itu tidak bisa dibenarkan (tindakan yang salah)," ungkap Kak Seto.

Sehingga ia kembali mengingatkan untuk tetap tenang dan percaya pada pihak terkait seperti kepolisian dan pihak rumah sakit.