Begini Tata Cara Berbuka Puasa yang Sehat, Banyak yang Keliru!

By Nita Febriani, Sabtu, 20 April 2019 | 12:32 WIB
Tata cara berbuka puasa yang sehat ()

Nakita.id - Ketika berbuka puasa seringkali kita kalap ya Moms, ingin menyantap semua makanan yang ada di depan kita.

Padahal supaya kita berbuka puasa yang sehat, disarankan tidak terburu-buru.

Bahkan berbuka puasa yang sehat memiliki urutan apa saja yang harus dimakan ketika berbuka puasa lho.

Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi

Jika moms ingin menjalani berbuka puasa yang sehat di bulan Ramadhan ini, yuk ikuti tata cara berbuka puasa yang sehat sebagai berikut.

1. Segera batalkan puasa ketika mendengar suara adzan magrib

Ketika mendengar suara adzan magrib, ada baiknya Moms menyegerakan membatalkan puasa.

Ucapkan Bismillah dan juga baca doa berbuka puasa.

Baca Juga : Makanan Buka Puasa yang Sehat Untuk Bumil, Isi Ulang Energi dengan Kurma!

2. Awali dengan minuman manis

Pakar Gizi dari Institut Pertanian Bogor, Prof Made Astawan menyarankan berbuka puasa jangan diawali dengan makanan berat seperti nasi dan lauk-pauk, Moms.

Sebab, makanan berat akan sulit dicerna tubuh, terlebih setelah kita menjalani puasa selama 14 jam.

“Sebaiknya didahuli dengan minuman manis. Misalnya teh manis dan sirup,” kata Made saat ditemui seperti dilansir dari Kompas.com.

Baca Juga : Makanan Buka Puasa yang Sehat Bisa Hindarkan Moms dari Sakit Kepala

3. Beri jeda 30 menit

Usai berbuka puasa dengan teh manis dan kurma, beri jeda 30 menit pada tubuh sebelum mengonsumsi makanan berat.

Jeda waktu ini bisa Moms manfaatkan untuk shalat magrib terlebih dahulu.

Baru, setelah 30 menit Moms dan keluarga bisa menyantap makan malam seperti biasa.

Baca Juga : Minuman Berbuka Puasa yang Sehat: Air Putih dan 5 Manfaat Terbaiknya

Baca Juga : Pemotretan Bareng Adik Ipar, Nagita Slavina Dipuji Cantik Natural Hingga Awet Muda, Lihat deh!

Lalu, supaya energi yang dihasilkan setelah buka puasa terjaga, Prof Made menyarankan untuk menyelipkan makanan dengan glikemiks indeks rendah.

Glikemiks indeks (GI) merupakan angka (0-100) pada makanan yang berkabohidrat berdasarkan kenaikan gula darah sesaat setelah kita mengonsumsi makanan itu.

Baca Juga : Beda Gaya Menantu Cantik SBY Annisa Pohan VS Syahrini Pakai Dress Rancangan Desainer yang Sama, Siapa Lebih Anggun?

“Selingi dengan makanan low GI. Sebab, penguraian dan diserap jadi gula darah ke tubuh lebih lambat. Sehingga rasa lapar bisa ditahan dan kenyangnya lebih lama,” ucapnya.

“Semua buah-buahan dan kacang-kacangan utuh dianjurkan. Kecuali semangka yang tingkat GI-nya tinggi, di kisaran 70. Lalu, kedelai itu bagus soalnya angka GI rendah cuma 15,” imbuhnya.

Baca Juga : Menu Berbuka Puasa yang Sehat: Salad Mengenyangkan, Cocok Untuk Diet!

Makanan dikatakan GI rendah jika ada di angka kurang dari 55, sedangkat tingkat GI menengah pada angka 55-69.

Terakhir, tingkat GI tinggi pada angka lebih dari 70.

Pengetahuan ini juga bisa diaplikasikan untuk santap sahur.

Baca Juga : Belanja Kaftan Lebaran Murah Mulai 50 Ribu Rupiah di ITC Kuningan

Supaya kita kenyang lebih lama dan energi terjaga, sahur tetap harus diimbangi dengan cemilan dengan GI rendah.

“Seperti makan biasa, diawali makan berat padatan kayak nasi dan lauknya. Tapi tetap diakhiri dengan snack yang low GI,” katanya.

Baca Juga : Syahrini Pamer Kondisi Terbaru Kaki Cidera, Kaus Oblong yang Dipakai Justru Curi Perhatian