Diduga Kelelahan Usai Hitung Suara Pemilu 2019, Ketua KPPS Tewas Tertabrak Truk Saat Antar Anak Sekolah

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 20 April 2019 | 11:49 WIB
Petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) memeriksa kelengkapan logistik Pemilu sebelum didistribusikan ke kelurahan di gudang logistik KPU Jakarta Pusat, GOR Tanah Abang, Jakarta, Senin (15/4/2019). KPU Jakarta Pusat mulai mendistribusikan kotak suara beserta logistik Pemilu serentak 2019 ke (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Nakita.id - Pemilihan umum (Pemilu) 2019 telah berakhir.

Namun, euforianya seolah tak habis-habis jadi bahan perhatian dan perbincangan masyarakat.

Selain euforia dan hingar-bingar perayaan pesta demokrasi Indonesia yang diselenggarakan secara serentak ini, ada juga berita duka yang datang dari beberapa lokasi.

Seperti halnya yang diberitakan oleh akun Instagram @divisihumaspolri beberapa waktu lalu, hingga saat ini, 10 anggota kepolisian dinyatakan gugur dalam tugas.

Baca Juga : Terus Bertambah, Hingga Saat Ini 8 Anggota Kepolisian Meninggal Dunia Saat Kawal Jalannya Pemilu 2019

10 anggota kepolisian tersebut bertugas menjaga keamanan jalannya Pemilu 2019, hingga akhirnya nyawa merekalah yang menjadi taruhannya.

Tapi ternyata, pahlawan demokrasi tak hanya para anggota kepolisian.

Salah seorang ketua Kelompok Penyelenggara Pemugutan Suara (KPPS_ TPS 081 Kelurahan Kranji, Kota Bekasi, Ahmad Salahudin juga meninggal dunia usai begadang menghitung suara dalam Pemilu 2019.

Melansir dari Kompas.com, Ahmad Salahudin tewas tertabrak truk saat hendak mengantarkan anaknya sekolah, Kamis (18/4/2019).

Ahmad Salahudin diduga kelelahan usai menghitung suara hingga menjelang pagi hari.

Menurut pengakuan kakak korban yang bernama Ahmad Saefudin, peristiwa tersebut terjadi saat Ahmad Salahudin mengantarkan anaknya yang akan ujian di salah stau pondok pesantren di Depok, Jawa Barat, dengan sepeda motor.

Sesampainya di Jalan Raya Pekayon, korban mencoba menyalip sebuah mobil, tetapi justru tertabrak truk dari arah berlawanan.

Baca Juga : Demi Sukseskan Pemilu, 4 Anggota Polri Meninggal Dunia Saat Bertugas

"Dia (korban) mau nyalip, tetapi enggak dapat. Mobil yang rusak bemper depan, kondisi motornya hancur bagian depan, motor Yamaha Mio merah," kata Ahmad melansir dari Kompas.com.

Menurut Ahmad, adiknya diduga kelelahan dan kondisinya cukup lemah karena belum sempat tidur.

Korban dan petugas KPPS lainnya baru selesai menghitung suara di TPS-nya pada pukul 04.00 WIB.

"Jam 05.00 baru mengantar (rekapan hasil hitung suara) ke kelurahan dan langsung berangkat karena anaknya jam 07.00 harus ujian. Bisa dipastikan kondisi fisiknya sudah lelah ya karena, kan, mengurus TPS sampai pagi. Fisiknya lemah, mata ngantuk," lanjut Ahmad.

Karena kecelakaan tersebut, Ahmad Salahudin mengalami luka serius di bagian wajahnya.

Ahmad Salahudin meninggal dunia saat perjalanan menuju rumah sakit terdekat.

Baca Juga : Polwan Meninggal Setelah Lahirkan Bayi Kembar, Unggahan Suaminya Jadi Sorotan

Sementara anaknya dinyatakan selamat dengan luka ringan di tubuhnya.

Meski begitu, keluarga tampak ikhlas menerima insiden ini menjadi sebuah musibah.

"Intinya saya dari pihak keluarga menerima kejadian ini karena ini musibah," tutur Ahmad.