Nakita.id - Ada pepatah yang mengatakan, buah apel tak akan jatuh jauh dari pohonnya.
Pepatah itu kerap menjadi acuan para pendidik dan orangtua.
Artinya, anak akan berperilaku sesuai yang dicontohkan orang terdekatnya, siapa lagi kalau bukan orangtua.
Baca Juga : Lakukan ini Sejak Balita Agar Ia Tidak Gemar Berbohong!
Demikian juga saat anak berbohong.
Selama orangtua mengajarkan hal baik dan tidak membual, anak pun akan mengikuti.
Demikian pula sebaliknya.
Bagaimana cara mengajarkan anak agar jujur sejak dini.
Ternyata, kuncinya sangat mudah, jadikan orangtua sebagai panutan bagi anak, dalam bersikap dan berperilaku.
Jadikan kejujuran sebagai napas komunikasi dalam keluarga.
Baca Juga : Ulah Anak Bikin Stres? Sebelum Naik Pitam, Ingat 7 Hal ini! Kemarahan Moms Dijamin Lenyap
Hal penting lainnya, jangan lakukan ini saat di rumah:
- Berbohong dalam situasi apa pun. Sering kali orangtua secara tak sadar mengajari anak berbohong, semisal, “Bilang Mama lagi pergi,” ketika ada telepon dari orang yang tak dikehendaki. Ini akan menjadi contoh tidak baik bagi anak.
- Menyembunyikan sesuatu dari suami/istri bila membeli barang baru ataupun memberikan sesuatu kepada orang lain.
- Menyebutkan jumlah yang tidak sesuai untuk pemakaian uang, bisa dilebihkan bisa juga dikurangi.
- Budaya menyogok guru.
Baca Juga : Moms & Dads, Yuk Temukan Momen Bonding bersama Si Kecil Sejak Dini Melalui Zwitsaland!
- Ini perilaku berbohong yang perlu dikoreksi.
- Orangtua memberikan benda/uang kepada guru dengan maksud tertentu, semisal agar anaknya mendapatkan nilai-nilai bagus atau naik kelas.
- Menyelesaikan segala persoalan dengan uang.
- Ini akan menjadi bibit korupsi, manipulasi, dan membuat anak berbohong.
- Misal, tidak mau antre tapi menyuruh orang dengan imbalan sejumlah uang (memakai joki).