Zinkevych
Lakukan ini sejak balita agar anak tidak gemar berbohong
Nakita.id - Sejatinya, di usia balita masih wajar kalau anak berbohong .
Apalagi dalam situasi dan kondisi tertentu.
Semua itu terjadi karena lantaran imajinasi anak sangatlah tinggi.
Bukan tidak mungkin jika dia bercerita kepada temannya kalau ayahnya memiliki pesawat atau dirinya bisa terbang.
Kebohongan ini masih dianggap wajar. Lain halnya jika anak berbohong untuk menyembunyikan kesalahannya.
Tegurlah dengan lembut seraya mengatakan, orangtua menghargai anak yang jujur dan tidak akan marah jika anak berterus terang.
Dengan begitu, anak berbohong pun tidak akan ditemui.
Baca Juga : Ulah Anak Bikin Stres? Sebelum Naik Pitam, Ingat 7 Hal ini! Kemarahan Moms Dijamin Lenyap
Agar anak tidak berbohong , orangtua harus jujur. Tentu saja, diperlukan contoh konkret dari orangtua dalam berlaku jujur.
Ingat, anak lebih mudah mempelajari sesuatu yang dilihat langsung.
Nah, agar nilai-nilai kejujuran dapat tertanam dalam diri anak, berikut hal-hal yang perlu dan tidak dilakukan agar anak tidak berbohong:
Biasakan berkata jujur. Kebohongan sekecil apa pun akan berbuah kebohongan berikutnya. Anak suka berbohong tidak disukai. Tanamkan pemahanan, bila berlaku jujur akan menguntungkan diri sendiri. Contohkan, karena orangtua berlaku jujur, maka temannya banyak, mendapat kepercayaan dari tetangga, dikenal sebagai orang jujur, dan sebagainya. Demikian pula sebaliknya bila anak berbohong. Tumbuhkan kesadaran bersama, meski orangtua tidak melihat ketidakjujuran anak, tapi Tuhan yang Maha Melihat tidak akan terlewat. Baca Juga : Karena Anak 4 Tahun ini, Nyawa Ayahnya yang Terancam Bisa Diselamatkan, Simak Kisah Heroiknya!
Dalam kehidupan sehari-hari orangtua membiasakan bercerita pada pasangannya apa saja yang dilakukan sehari itu, membuat perincian keuangan secara terbuka, tidak menyembunyikan sesuatu. Meski sederhana, hal ini bisa mencegah munculnya pertengkaran dengan menggunakan kata-kata, “Tuh kan, Mama (Papa) bohong lagi.” Bila anak terlalu sering mendengar kata seperti itu, rasa percayanya pada orangtua akan luntur. Akibatnya, ia akan menirunya. Berikan konsekuensi/sanksi secara tegas pada siapa saja yang berlaku tidak jujur atau berbohong di rumah. Sebaliknya, berikan apresiasi bila ada yang berlaku jujur, sehingga tertanam dalam benak anak kalau mau mendapat apresiasi/diakui sebagai anak baik, ia harus jujur. Baca Juga : Driver Ojol Ini Sumbangkan Seluruh Penghasilannya Demi Anak Pengidap Bocor Jantung, Simak Kisahnya yang Buat Haru!
Bersedia meminta maaf dan mengakui kesalahan bila gagal menerapkan suatu hal yang dikomitmenkan bersama. Jangan malah marah-marah atau menyalahkan lingkungan, termasuk anak.
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
KOMENTAR