Berhenti Bilang 'Jangan' dan 'Tidak Boleh' pada Si Kecil #LovingNotLabelling

By Diah Puspita Ningrum, Jumat, 26 April 2019 | 12:46 WIB
#LovingNotLabelling: Berhenti Bilang 'Jangan' dan 'Tidak Boleh' Pada Si Kecil ()

Nakita.id - Orangtua terbiasa mengucapkan kata 'jangan' atau 'tidak boleh' kepada anak-anak mereka.

Sadar atau tidak, ucapan-ucapan tersebut merupakan bentuk labelling agar menggiring anak tak melakukan sejumlah hal khusus.

Tugas pertama orangtua dalam mendidik anak adalah untuk belajar berucap tanpa menggunakan kata-kata 'jangan' atau 'tidak boleh' alias ucapan larangan.

Baca Juga : #LovingNotLabelling Perhatikan Cara Beri Empati ke Si Kecil Moms, Jangan Sampai Memberikan Label!

Melansir dari Gentle Parenting, Laura Markham bicara soal parenting positif yang menjelaskan kebiasaan buruk orangtua ini.

Kenapa orangtua harus berhenti mengatakan 'jangan' atau 'tidak boleh?'

Salah satu alasan untuk berhenti mengucapkan kata larangan adalah menanamkan cara berpikir positif kepada anak-anak.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Terlalu Sering Memuji Si Kecil Membuatnya Kerap Melakukan Kebohongan

Itu adalah strategi untuk berkomunikasi dengan orang lain, terutama balita dan anak kecil.

Selain itu, menghilangkan kata larangan akan meminimalisir masalah komunikasi anak dan orangtua ke depannya.

"Kita semua berpikir imajiner, baik sebagai anak-anak maupun orang dewasa. Kalau aku bilang 'jangan lari-lari di jalan!' apa yang akan muncul di pikiran kalian?"

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Jangan Sebut Si Kecil 'Pemalu', Ini Alasannya

"Sekarang, aku akan coba bilang 'Tolong jalan pelan-pelan saja', apa bedanya?," kata Miss Faith dari Joyfull Toddlers.

Kata 'jangan' atau 'tidak boleh' memiliki efek terlalu lemah dibanding perikutan setelahnya, jadi jangan heran ketika Moms bilang 'jangan lari' tapi anak-anak malah berlari.

Jadi, ketika orangtua mulai menghilangkan kebiasaan tersebut ke anak-anak, maka Si Kecil akan dituntut berkomunikasi dengan kita dan mau mendengarkan.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Cara Atasi Rasa Khawatir Berlebihan Pada Anak

Bukan hanya menghilangkan kata larangan, tapi kita juga harus memberikan informasi dan motivasi kepada anak-anak.

Hal itu dilakukan untuk membantu mereka mengatasi masalah dengan memilih cara yang lebih bijaksana dan tidak terlalu berisiko.

Lalu, apa yang harus dikatakan orangtua?

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Daripada Melabel Anak 'Pemarah', Sebaikya Katakan Hal Ini Saat Si Kecil Marah

Menghilangkan kebiasaan berucap 'jangan' dan 'tidak boleh' memang butuh waktu dan kesabaran untuk belajar.

Ini soal cara berpikir dan komitmen untuk mengajarkan sikap positif pada anak agar mereka tumbuh dengan karakter baik.

Sebagai contoh, berikut perubahan ucapan yang bisa jadi referensi Moms.

Baca Juga : #LovingNotLabelling : Jangan Sampai Ucapkan Kata 'Malas' pada Anak, Ini Cara yang Tepat untuk Mengatakannya

- "Tolong bicara yang baik, ya?" bukan "Jangan ngomong begitu!"

- "Kalau mau berisik enak di luar, ya?" ketimbang "Jangan ribut!"

- "Tangannya dipakai untuk hal baik, ya?" bukan "Jangan memukul!"

- "Gimana kalau pakai pensil warnanya gantian?" dan bukannya "Jangan berebut!"