Belum Usai Derita Banjir dan Longsor di Bengkulu, Gempa 5,3 SR Ikut Menerjang

By Maharani Kusuma Daruwati, Minggu, 28 April 2019 | 10:16 WIB
Banjir dan longsor di Bengkulu (Twitter/Sutopo_PN)

Nakita.id - Curah hujan yang deras menerpa Bengkulu sejak dua hari terakhir.

Mengutip dari Kompas.com, hujan lebat ini mengakibatkan banjir pada Sabtu (27/4/2019).

Sejumlah fasilitas umum di 8 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Bengkulu pun rusak berat.

Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi

Delapan kabupaten tersebut diantaranya Kaur, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Bengkulu Selatan, Kepahiang, Lebong, Rejang Lebong dan  Kota Bengkulu.Dalam rilis dari Humas Pemprov Bengkulu disampaikan, kerusakan meliputi Kabupaten Kaur, di mana ruas jalan Padang Leban menuju Desa Air Kering putus total.

Ruas Mentiring menuju Kecamatan Kinal box culvert terputus.

Sementara di Kabupaten Bengkulu Selatan kerusakan meliputi, ruas jalan Simpang Kelutum Simpang III Kelutum menuju simpang Pino, longsor di Desa Pagar Gading jalan nasional di Simpang III Rukis menuju Kaur, oprit jembatan Sungai Air Manna terputus.

Jembatan belly Air Manna menuju Sibilo terputus dan ruas Jalan Manggul menuju Pasar Bawah terendam banjir.

Sedangkan di Kota Bengkulu banjir menerjang Kelurahan Tanjung Jaya, Tanjung Agung, Suka Merindu, Bentiring, Pasar Bengkulu, Nakau, Rawa Makmur, dan Kembang Seri.

Tak hanya banjir saja, longsor juga terjadi di Ruas Kelindang Susup.

Jalanan amblas di Desa Lubuk Unen, Desa Bajak, dan Dusun Jambu.

Sementara longsor juga menerjang ruas jalan nasional di KM 34 terdapat di tiga titik.

Baca Juga : BERITA POPULER: Mbah Mijan Bongkar Aura Positif Fadel Islami Hingga Iis Dahlia Kesal Anaknya Belikan Ponsel Puluhan Juta untuk Seorang Perempuan

Kabar ini juga disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho melalui Twitternya.

Ia pun mengabarkan terjadinya banjir dan longsor di 10 kabupaten/kota di Bengkulu yang menelan 2 korban jiwa dan ribuan orang terendam banjir.

Menurut keterangan Sutopo, beberapa jembatan dan jalan rusak.

Sutopo pun menyertakan beberapa gambar permukiman yang direndam banjir dan jalanan yang amblas karena longsor.

"Banjir dan longsor landa 10 kabupaten/kota di Bengkulu. 2 anak meninggal dunia dan ribuan jiwa terdampak banjir. Beberapa jembatan dan jalan rusak. Daerah terparah antara lain Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Kepahiang, Curup, Lebong dan Kota Bengkulu," tulisnya sebagai keterangan.

Baca Juga : DP RS Singapura Hangus, Nikita Mirzani Akhirnya Telah Melahirkan Bayi Laki-laki di Indonesia

Sutopo bagikan kabar banjir dan longsor di Bengkulu

Atas kejadian ini, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meminta semua pihak untuk dapat membantu tindakan pengerahan alat berat dari semua pihak termasuk swasta.

"Saya imbau jajaran pemerintah, instansi vertikal, SAR, Tagana, PU dan semuanya. Saat ini kami mengalami kondisi ekstrim akibat banjir dan longsor. Sejumlah jembatan dan jalan yang tidak berfungsi. Saya berharap semua pihak termasuk pelaku usaha, perusahaan tambang, perkebunan untuk membantu mobilisasi alat berat di semua posisi penjuru Bengkulu agar lonsor dapat diatasi," kata Rohidin Mersyah, seperti dikutip dari Kompas.com.

Belum usai bencana banjir dan longsor, semalam Bengkulu juga diterjang gempa bermagnitudo 5,3 SR.

Dikutip dari website resmi BMKG, lokasi gempa berada 76 kilometer barat daya Kabupaten Seluma, Bengkulu degan kedalaman 11 kilometer.

Baca Juga : Lama Tak Terdengar Kabarnya, Aa Gym Kembali Membawa Kabar Duka

Meski berskala cukup besar, gempa ini disebut tidak berpotensi mendatangkan tsunami.

Tak hanya dirasakan oleh warga Kabupaten Seluma, gempa juga terasa hingga ke Bengkulu Selatan.

Warga Bengkulu berdoa agar gempa besar tidak terjadi.

Saat ini, ribuan warga Bengkulu di sejumlah kabupaten mengalami bencana banjir dan longsor.

"Semoga tidak ada gempa besar. Ini khawatir juga di mana musibah banjir dan longsor bersamaan ada gempa," ujar Ramdan, warga Bengkulu Selatan.