Hasil itu menunjukkan perbedaan yang sangat jelas, bukan? Rupanya, bakteri yang menyebabkan infeksi gusi, jika dibiarkan menjadi parah akan menyebabkan respons inflamasi (peradangan).
Respons inflamasi ini akan merangsang produksi hormon prostaglandin dan sitokin yang akan memacu kontraksi rahim (uterus).
Produksi yang abnormal dari prostaglandin ini akhirnya dapat menyebabkan kelahiran prematur dengan bayi berat lahir rendah.
Peradangan Gusi
Itu artinya, ibu hamil tidak boleh mengabaikan kesehatan gigi dan mulutnya.
Apalagi 50% ibu hamil di seluruh dunia diketahui mengalami peradangan serta pembesaran gusi.
Gangguan mulut tersebut umumnya dimulai pada bulan kedua kehamilan dan memuncak pada bulan kedelapan dan secara bertahap berkurang pada bulan kesembilan hingga setelah persalinan.
Baca Juga : Syukuran 4 Bulan Hamil, Tetangga Kartika Putri Dibuat Kecewa Karena Hal IniPerubahan hormon akibat pengaruh metabolisme tubuh selama kehamilan, membuat pembuluh darah kapiler ibu mengalami pembesaran.
Itulah mengapa, gusi ibu tampak membengkak dan memerah, berbeda dari keadaan sebelum ibu mengandung.
Itu juga yang menjadi biang keladi gusi mudah berdarah ketika ibu hamil sedang gosok gigi.
Kebersihan rongga mulut ibu hamil yang tidak terjaga dapat memperburuk keadaan tersebut.
Umpama, pada awal-awal kehamilan ibu mengalami mual dan muntah.