Cek Di Sini, Fakta Ini Bongkar 3 Mitos Tentang Morning Sickness

By David Togatorop, Kamis, 9 Mei 2019 | 19:30 WIB
Ilustrasi ibu hamil (pixabay.com/rmt)

Nakita.id - Ibu hamil biasanya akan siap dengan gangguan kesehatan ringan yang terjadi seiring dengan terjadinya kehamilan.

Misalnya saja gejala morning sickness atau mual-muntah di awal kehamilan.

Tapi, Moms ternyata tidak hanya merasa mual di pagi hari, tetapi juga sore bahkan malam hari.

Lalu, mengapa disebut morning sickness ya?

Ternyata, memang ada beberapa mitos tentang morning sickness yang ternyata tak sesuai kenyataan. 

Baca Juga : Tya Arifin Lahirkan Anak Kedua, Bahagia Ditemani 2 Ibu Mertua Sekaligus

1. Hanya terjadi pagi hari

Mitos terbesar mengenai mual-muntah di awal kehamilan ini dipicu oleh namanya sendiri: morning sickness.

Tak heran kebanyakan perempuan yang baru pertama kali hamil mengira morning sickness hanya terjadi pada pagi hari, dan gejalanya berkurang menjelang siang hingga malam hari.

Ternyata, itu tidak benar. 

Morning sickness bisa terjadi kapan saja, bahkan bagi sebagian ibu hamil bisa semakin rutin pada jam-jam lain dalam sehari.

Jadi, Moms bisa saja mengalami mual-muntah pagi hari, siang, malam, bahkan mungkin mual-muntah sepanjang hari. 

Baca Juga : Resep Sahur Praktis: Telur Asam Manis, Simpel Tapi Lezat

2. Bisa menciderai bayi

Moms yang baru pertama kali hamil mungkin akan khawatir rasa mual dan kemudian muntah-muntah akan merugikan bayi.

Untungnya, meskipun pusat rasa mual terletak di perut, namun morning sickness secara umum tidak akan menciderai bayi.

Baca Juga : Kendalikan Diri, Moms! Pola Makan Saat Hamil Dapat Sebabkan Anak Jadi Agresif

Bahkan, mual-muntah di pagi hari bisa jadi tanda bahwa bayi Moms sehat!

Mual-muntah juga membuat Mama berhati-hati dengan pilihan makanan, menghindari makanan yang beraroma tajam, mentah, atau pedas.

Dengan sendirinya, Moms jadi mencegah makanan yang merugikan kesehatan masuk ke dalam tubuh.

Meskipun sudah muntah, jika Moms cukup banyak minum dan mengonsumsi makanan bergizi, si bayi akan sehat-sehat saja.

Baca Juga : Jangan Hindari Makan Bila Morning Sickness, Ini Solusi Agar Makanan Tetap Masuk

Namun jika Moms mual-muntah sampai tak mampu menerima makanan atau cairan lagi, sebaiknya Moms segera memeriksakan diri ke dokter.

Dehidrasi atau kekurangan nutrisi tentu tak baik bagi perkembangan janin.

3. Tidak berlangsung lama

Ini juga mitos mengenai morning sickness yang paling sering terdengar.

Bagi sebagian ibu hamil, mual-muntah bisa saja baru mulai pada sekitar awal trimester kedua atau pada minggu ke-12. 

Baca Juga : Ketahui Kapan dan Bagaimana Bayi Tengkurap, Salah Bisa Berbahaya!

Mungkin ini akan melegakan ibu hamil yang sedang berada di tengah fase mual-muntah.

Namun, kebanyakan perempuan juga mengalami mual-muntah begitu memasuki trimester kedua dan selama kehamilan berlangsung.

Jika termasuk dalam kelompok ini, Moms mungkin merasa ada yang salah karena morning sickness seharusnya sudah berakhir.

Jangan khawatir, mual-muntah sepanjang kehamilan juga terjadi pada banyak ibu hamil lainnya. (Dini)