Anak Anji Didiagnosis Sandang Autisme, Ternyata ini Ciri-ciri Anak Autis yang Dapat Dikenali Sejak Bayi!

By Saeful Imam, Sabtu, 11 Mei 2019 | 12:19 WIB
Tanda autis yang dapat dikenali sejak bayi (yanalya)

Nakita.id - Ada kabar yang kurang nyaman dialami oleh pemusik sekaligus selebriti Anji.

Pria bernama lengkap Erdian Aji Prihartanto itu merasa sedih karena anaknya didiagnosis alami autisme. 

Ya, anak bungsunya buah perkawinan dengan Wina Natalia, Sigra divonis menderita Autism Spectrum Disorder (ASD).

Sigra divonis ASD saat Anji sedang berada di luar kota.

"Saat itu saya sedang dbekerja di luar kota. Saya lalu memandangi koleksi foto dan video @sigraumarnarada yang ada di ponsel," tulis Anji di keterangan akun Instagram-nya.

Ia bahkan sempat bertanya-tanya pada dirinya sendiri, mengapa harus anaknya yang mengalami hal tersebut.

Baca Juga : Tahu Anaknya Menderita Autism Spectrum Disorder, Anji Tak Kuasa Tahan Tangis

Sejatinya, gangguan  autisme sangat luas.

Tidak usah heran, gangguan ini kerap dinamakan dengan spektrum atau Gangguan Spektrum Autisme (GSA). 

Menurut dr Tjhin Wiguna, SpKJ, GSA sendiri suatu gangguan perkembangan pada anak yang berat dan kompleks.

Istilah ‘spektrum’ digunakan untuk menggambarkan kondisi GSA yang mempunyai rentang gejala serta ketidakmampuan yang sangat bervariasi. 

Ada yang alami GSA ringan sehingga terlihat ada beberapa gejala yang muncul, tapi ada juga yang sangat berat sehingga mempengaruhi rutinitasnya.

Mengenali gejala autisme sejak dini akan lebih memudahkan kita dalam menanganinya.

Berikut ciri-ciri peyandang autisme yang dapat dikenali sejak bayi:

1. Bayi Usia tiga bulanMenurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, bayi penyandang autisme mungkin menunjukkan tanda-tanda berikut ketika usia tiga bulan:

- Tidak tersenyum pada orang.- Tidak menanggapi suara keras dan tiba-tiba.- Tidak berupaya untuk berbicara.- Tidak bereaksi terhadap wajah-wajah baru.- Mengalami kesulitan memegang atau menggenggam benda.- Tidak mengikuti obyek yang bergerak dengan matanya.

2. Bayi Usia tujuh bulanGejala autisme yang paling umum diamati pada sekitar usia tujuh bulan, sebagai berikut:

- Tidak menunjukkan kasih sayang terhadap orangtuanya.- Tidak tertawa, tersenyum, atau membuat suara.- Tidak menengok untuk melihat orang yang sedang berbicara padanya.- Tidak mencoba untuk menjangkau objek.- Tidak mencoba untuk menarik perhatian Mama ke arahnya dengan tindakan tertentu.- Jarang menunjukkan minat dalam kegiatan permainan.- Tidak merespons setiap ada suatu tindakan yang mendadak.

Baca Juga : Pamer Kemesraan di Ranjang, Muzdalifah Juga Bongkar Isi Chat Perempuan Lain di Ponsel Suami 'Ingat Punya Istri'

3. Bayi Usia 12 bulanJika bayi mengidap autisme, dia mungkin akan menampilkan tanda-tanda dan gejala berikut:

- Tidak membuat upaya untuk berbicara atau menggunakan kata-kata tunggal.- Jarang merangkak.- Tidak berdiri bahkan ketika didukung.- Tidak menunjukkan ekspresi saat menemukan benda menarik.- Tidak melompat, melambai, ataupun menggeleng.

"Orangtua harus berbesar hati dan jangan berlarut-larut dalam kesedihan, karena anak ini menunggu. Jangan biarkan anak-anak menunggu, ikhlaskan hatimu, Mam, percayalah ini hadiah yang diberikan Tuhan untukmu. Bila orangtua sudah bisa mengatasi dirinya maka perlahan-lahan orangtua dapat menerima dan tidak terus bertanya dalam hati 'Kenapa harus saya',” kata Dra. Retno Dewanti Purba, MPsi, di Female Radio Lounge, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Bila orangtua belum mampu menerima kondisi anak sebagai penyandang autisme, hal ini akan semakin menyulitkan. Mama akan selalu mempertanyakan kapan waktunya orangtua merasa bahagia dan melihat anaknya mandiri. Namun menurut Retno, sekarang lah waktunya. "Sekarang, Mam, bangkitlah. Anak itu menunggumu," katanya.

Yang terpenting, orangtua juga perlu mengetahui bahwa kini ada banyak terapi untuk menangani anak-anak autisme. Salah satunya terapi okupasi, yang membantu penyandang autisme mengembangkan ketrampilan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Juga mengembangkan minat, aktivitas, dan bermain yang serba terbatas.