Tinggal di Tempat Tak Layak Huni, Ini Cita-cita Ketiga Anak Surhaya yang Ingin Dikabulkan

By Ine Yulita Sari, Senin, 13 Mei 2019 | 14:52 WIB
12 tahun tinggal di Tempat Tak Layak Huni. (freepik.com)

Nakita.id - Ramadan identik dengan momen yang pas untuk kita bisa berkumpul bersama keluarga.

Apalagi untuk menikmati hidangan bersama saat berbuka dan sahur menjadi momen yang pastinya dinanti-nantikan.

Namun, ternyata tidak semua keluarga dapat merasakan hal tersebut.

Seperti yang dialami oleh keluarga Surhaya Musa dan suaminya, Amran Roseh.

Baca Juga : Jadi Cucu Perempuan Pertama Keluarga Bangsawan, Ini Arti Nama Anak Kedua Tya Arifin

Bersama ketiga anaknya, keluarga asal Kampung Lepan Jaya, Gua Musang, Kelantan, Malaysia ini hidup serba kekurangan.

Dua Belas Tahun Tinggal di Tempat Tak Layak Huni, Tiga Anak Ini Hanya Makan Nasi dengan Ikan Kering, Sang Ibu: Saya Tak Mampu Masak Ayam Goreng Untuk Mereka.

Bagaimana tidak, selain tinggal di rumah tak layak huni, keluarga beranggotakan lima orang tersebut hanya bisa makan nasi dengan lauk ikan kering sepanjang hari.

Baca Juga : Selain Ayahnya, Adik Vanessa Angel Juga Ungkap Kerinduannya pada Sang Kakak

Dikutip dari Grid.ID yang melansir Kosmo.com pada Senin (13/5/2019), Surhaya, Amran dan ketiga anaknya itu sudah dua belas tahun menjalani kehidupan tersebut.

Masalah keuangan disebut Surhaya sebagai penyebab sulitnya kehidupan mereka.

Sedihnya, Surhaya bahkan tidak mampu mengabulkan keinginan ketiga anaknya menyantap ayam goreng untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Ketika libur sekolah tiba, ketiga anaknya Muhammad Faris Hakim (12), Nur Alisha Qaisara (7), dan Muhammad Ammar Hakim (5) akan memancing ikan di sungai.

Ikan yang didapat itu akan dijadikan lauk untuk berbuka puasa dan sahur.

Amran sang suami hanya bekerja sebagai buruh lepas di kampung dengan penghasilan tak menentu.

Baca Juga : Akhirnya Diizinkan Pulang, Begini Perjuangan Nikita Mirzani Selama Putranya Dirawat di NICU, 'Hati Saya Hancur'

Uang yang dihasilkan Amran hanya berkisar 300 Ringgit Malaysia atau setara dengan Rp1 juta.

Tentunya penghasilan Amran itu tidak dapat mencukupi kebutuhan mereka berlima selama satu bulan.

Sementara Surhaya tidak bisa bekerja lantaran dirinya mengidap asma dan sawan atau lebih dikenal dengan istilah epilepsi.

Rumah yang saat ini ditinggali rupanya dibangun sendiri oleh Amran menggunakan kayu tidak terpakai yang ia temukan di atas lahan milik mertuanya.

Menurut Surhaya, jika datang musim hujan, mereka terpaksa mengungsi.

Pasalnya, tempias air hujan akan masuk ke dalam rumah melalui celah atap maupun dinding dan membuat semuanya basah.

"Setiap kali hujan kami terpaksa berpindah tempat tidur karena air hujan masuk di seluruh bagian rumah yang sempit dan hampir runtuh," ujarnya.

Sebenarnya Surhaya sudah pernah mencoba minta bantuan untuk rumah yang lebih layak pada pemerintah setempat.

Sayangnya, hal itu tidak pernah membuahkan hasil.