Nakita.id - Banyak anak yang alami cedera kepala, termasuk anak-anak batita.
Di masa ini memang anak sedang aktif-aktifnya.
Tidak usah heran, mereka sering alami cedera.
Cedera kepala pada anak sering terjadi pada anak-anak di bawah 4 tahun, karena mereka banyak bergerak.
Mereka berlari, berguling, memanjat, bergelantungan, dan kemudian kehilangan keseimbangan. Tak jarang, saat jatuh kepala anak terbentur lantai sehingga benjol atau bercucuran darah.
Baca Juga: Anak Batita Enggak Mau Nurut? Wajar, Begini Cara Mengatasinya!
Jika setelah kepala anak terbentur lantai ternyata ia hanya menangis sebentar, masih mau makan, dan kemudian ceria lagi, tak ada yang perlu dikhawatirkan.
Kalau anak tertidur, ada kemungkinan ia hanya merasa lelah. Coba bangunkan si kecil setelah satu jam untuk memastikan ia masih mengingat siapa Mama, dan merespons dengan baik. Lakukan lagi setelah empat jam (saat tidur malam), jika ia baik-baik saja, biarkan ia tidur sampai pagi.
Luka pada kepala juga tidak selalu menandakan masalah yang serius. Menurut Avinash Mohan, MD, kepala bedah sarap anak di Maria Fareri Children's Hospital di Westchester Medical Center, Valhalla, New York, ada banyak pembuluh darah di wajah dan kulit kepala, sehingga luka di kepala sering mengeluarkan banyak darah.
Baca Juga: Hingga Dewasa, Anisa Rahma Pakai Popok Clodi Saat Syuting, Berikut Cara Merawatnya
Sebelum memutuskan membawa anak ke dokter, Mama bisa memberikan pertolongan pertama saat cedera kepala:
* Jika kepalanya tampak memar kebiruan, oleskan obat yang banyak dipakai seperti minyak tawon atau Thrombophob Gel. Fungsinya untuk menghilangkan rasa nyeri, mencegah pembekuan darah, meredakan lebam akibat benturan, menurunkan ketegangan otot-otot pembuluh darah, sehingga melancarkan peredaran darah.