Kisah Hidup yang Tragis, Astronot Ini Meninggal Setelah Coba Terjun dari Ruang Angkasa

By Ine Yulita Sari, Selasa, 21 Mei 2019 | 16:21 WIB
Ilustrasi Astronot yang Meninggal Terjun dari Ruang Angkasa (Freepik.com)

Nakita.id - Kisah ini menceritakan perjalanan seorang astronot bernama Vladimir Komarov, yang hidupnya berakhir tragis saat sampai ke bumi.

Diketahui, Vladimir Komarov lahir pada tahun 1927 di Moskow.

Selama hidupnya ia tinggal dalam keluarga miskin dan sederhana.

Sejak kecil, Komarov memiliki minat untuk terbang.

Baca Juga: Diet Ala Astronot, Bisa Turunkan Berat Badan dalam 13 Hari, Mau?

Dia suka membuat baling-baling dan model pesawat terbang yang membuatnya sering menerima penghargaan di sekolah.

Namun, ketika perang pecah Komarov harus menghentikan studinya dan ayahnya juga meninggal karena perang.

Komarov akhirnya bekerja di pertanian, dan sering menghidupkan alat mekanis pertanian, dia bermimpi suatu hari bisa terbang.

Kesempatan itu membuatnya diperhatikan orang-orang Akademi Penerbangan Khusus di Moskow, dan mereka menyukai bocah ini.

Akhirnya dia direkrut ke sekolah penerbangan setelah bertahun-tahun mengenyam pendidikan, dia menjadi juara dalam bertarung melawan musuh.

Tahun 1945, Komarov lulus sebagai lulusan terbaik.

Tetapi perang telah usai, dia tidak memiliki kesempatan untuk terlibat dalam perang, itu adalah penyesalan baginya.

Meski demikian, pada akhir Perang Dunia II pilot masih sangat langka, dan banyak perang regional pecah di dunia, Komarov kemudian masuk ke dalam pilot pertempuran di Kaukasus.

Baca Juga: Angka 13 dan 420 Dianggap Sial, Ternyata Ini Alasan Kebanyakan Hotel dan Rumah Sakit Tak Gunakannya

Hanya tiga tahun kemudian, Komarov menjadi pilot kepala di kolom Kaukasus, dan pergi ke Royal Academy of Enginering di Moskow untuk mengejar gelar Ph.D.

Setelah lulus, dia menjadi pilot letnan dengan gelar insiyur senior.

Tahun 1960, "perang antariksa" dengan Amerika Serikat dimulai, Komarov yang memiliki mimpi untuk terbang terpilih dari 3.000 astronot.

Dia memimpin dam menjadi astronot pertama, sebelum akhirnya suatu hal buruk terjadi.

Tahun 1960, Komarov yang berusia 33 tahun terluka dalam sesi pelatihan dan harus menjalani perawatan.

Baca Juga: Raih Rating Tinggi, Sinetron 'Anak Langit' Justru Kena Tegur KPI Pusat, Ada Apa Ya?

Dokter menilai dia tidak bisa melakukan aktivitas apapun selama 6 bulan, namun dia tidak menyerah dan terus berupaya untuk segera pulih.

Setelah istirahat selama lima bulan, kesehatan Komarov pulih dengan cepat, dan dipuji dokter sebagai keajaiban.

Namun, dokter lagi-lagi menemukan masalah, melalui elektrokardiogram jantung Komarov bermasalah, namun karena pengalamannya yang tinggi dia tidak bisa diganti.

Tahun 1963, astronot Soviet dibagi menjadi enam kelompok, pada usia 36 secara ajaib jantung Komarov pulih, dan tim tersebut siap terbang ke luar angkasa untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia.

Baca Juga: Luna Maya Terkapar di Kamar Mandi Hingga Buat Sahabatnya Panik, Ruben Onsu: 'Na Kuat Na!'

Berkat pengalaman Komarov yang kaya, 11 Oktober 1960 dia dikirim ke angkasa, dan memasuki orbit, selama masa ini Komarov melakukan pekerjaannya dengan baik.

Dia memberikan salam, kepada Olympiade Tokyo dalam orbit, setelah dia berhasil mendarat dengan selamat di Uni Soviet, dia mendapatkan Medali Lenin dan penghargaan.

Misi demi misi dilakukan oleh Komarov dan semuanya berjalan dengan baik, hingga suatu ketika tahun 1967, Komarov kembali dikirim ke ruang angkasa.

Namun hal berbahaya dilakukannya, dia bercanda bahwa pesawat ruang angkasa adalah peti mati terbuka miliknya sendiri.

Untuk menyelesaikan tugasnya dia bekerja 12 hingga 14 jam sehari, dengan hati-hati merawat pesawat ruang angkasa.

Situasi berubah ketika panel surya Soyuz tidak bisa terbuka, mengakibatkan energinya tidak tercukupi untuk meluncurkan radio, dan membuat Komarov kehilangan kontak.

Baca Juga: Saking Gemasnya, Luna Maya Sampai Kebingungan Saat Bertemu Putri Kahiyang Ayu di Restoran

Komarov akhirnya hanya bisa mengakhiri rencana untuk kembali ke bumi lebih awal, energi yang tidak memadai menyebabkan penentuan posisi yang tidak akurat.

Komarov keluar dari kabin untuk menyesuaikan orbit secara manual, setelah bekerja keras Komarov membiarkan pesawat memasuki orbit bumi dan bergegas ke atmosfer.

Selama pendaratan, parasutnya gagal terbuka, dan membuatnya menghantam bumi dengan kecepatan tinggi, hingga menghantam tanah.

Hal itu menyebabkan ledakan kuat, tubuh Komarov hancur dan terbakar pada kokas pada suhu tinggi, dan menyisakan tulang dan kaki yang harus dilestarikan.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Kisah Seorang Astronot yang Meninggal Terjun dari Ruang Angkasa, Saat Ditemukan Seperti Inilah Wujudnya"