Mitos dan Fakta Sindrom Mongolisme, Bisa Memiliki Keturunan dan Berprestasi

By Soesanti Harini Hartono, Minggu, 26 Mei 2019 | 19:10 WIB
Banyak masyarakat tidak mengetahui fakta sebenarnya penyakit down syndrome. (Kirsty Baxter)

nakita.id - Down syndrome merupakan sebuah kelainan kondisi kesehatan dimana seseorang memiliki jumlah kromosom yang berbeda dengan jumlah pada umumnya. 

Perlu diketahui, setiap tubuh manusia memiliki 23 kromosom (masing-masing sepasang).

Namun penderita down syndrome mengalami keadaan abnormal di kromosom 21-nya seperti terjadinya pembelahan, kromosom 21-nya kelebihan, atau tidak sepasang (seperti normalnya), gejala itulah yang disebut trisomi 21.

Baca Juga: Cerebral Palsy, Disabilitas Fisik Paling Umum di Masa Pertumbuhan Anak

Dikutip dari library.down-syndrome.org, Down Syndrome pertama kali diperkenalkan pada 1866 oleh Dr. John Langdon Down.

Mmelalui publikasi tulisannya di Inggris, Dr. John Langdon Down menerangkan sejumlah anak-anak dengan gambaran umum yang sama namun berbeda dengan anak-anak normal lainnya.

Seperti memiliki ciri-ciri badan yang relatif pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongoloid, penyandang down syndrome sering juga disebut dengan mongolisme. 

Banyaknya mitos yang mendiskreditkan tentang penyakit down syndrome ini dikarenakan minimnya informasi fakta yang tidak diketahui banyak orang.

Artikel selengkapnya dapat dibaca di