Seorang Gadis Tiap Hari Dipukul dan Disiram Air Panas oleh Orangtua Asuhnya yang Bekerja Sebagai Pelacur

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 29 Mei 2019 | 07:46 WIB
#KamiBersamaCaca, kisah gadis yang dianiaya orangtua asuhnya (kolase instagram.com/anggarasmaull)

 

Nakita.id - Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) acap kali tak hanya dialami sepasang suami-istri saja.

Anak kerap kali jadi korban KDRT, dan harus menanggung risiko berbahaya.

Seperti yang viral belakangan ini di media sosial.

Baca Juga: Jauh Lebih Parah dari Kasus Audrey, Gadis ini Dibakar Hidup-hidup oleh Teman Sekolahnya

Terbilang patuh, rajin, dan penurut, namun Salsa atau Caca harus menerima pil pahit dari orangtua asuhnya.

Gadis kecil ini tak pernah mengaku dirinya mendapat sikap tak menyenangkan dari orangtua asuhnya.

Ia bahkan selalu berdalih dan membela orangtua asuhnya yang telah membuatnya terluka.

Baca Juga: Mengaku Tak Percaya dan Tak Menerima Hasil Visum Kepolisian Secara Langsung, Keluarga Keluarkan Bukti Kekerasan yang Dialami Audrey

Tak hanya memar, Caca bahkan harus menerima luka lebam hingga luka bakar yang cukup parah.

Matanya bengkak, pahanya terbakar, tangannya pun terbakar dan luka-luka.

Caca adalah seorang anak asuh dari perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK).

Kisah Caca ini awalnya viral dan diunggah oleh sang tetangga melalui akun Instagram-nya, @anggarasmaull.

"“ jangan takut banyak yang sayang sama kamu “ iyaa betul ca #KamiBersamaCaca." tulis Anggar.

Baca Juga: Mengaku Menyesal, Pelaku Penganiayaan Audrey Alami Trauma Berat, Pilih Mengurung Diri dan Tidak Makan 4 Hari

Ia menceritakan bagaimana sehari-hari Caca harus menerima kekejaman dari orangtua asuhnya.

"dilempar power bank? sudah caca rasain.dipukul pakai gagang jemuran? sudah caca rasain.disiram air panas? sudah caca rasain.," cerita Anggar dalam keterangan unggahannya.

Di unggahan yang berbeda, Anggar juga menceritakan bagaimana sikap manis dan baik hati Caca yang awalnya tak mengakui dirinya mendapat kekerasan dari orangtua asuhnya.

Baca Juga: Seorang Istri Dipukul Suaminya Pakai Helm Hanya Karena Tak Bisa Berdandan Saat Pergi Kondangan

"ini foto terkena siram air panas dan caca ga mengakui kalo dia disiram masi saja mengelak membela orangtua asuhnya, ternyata sblm disiram air panas sudah banyak tindakan kekerasan terhadapnya tapi caca enggan memberi informasi, caca sosok orangnya baik cantik ramah rajin sekali anaknya, dia tinggal dipangkalan jati satu gang sama aku. ," tulisnya.

Menurut Anggar, orangtua Caca justru melarikan diri setelah kepergok telah melukai Caca.

Hal tersebut disampaikan Anggar melalui fitur insta stories di Instagram-nya.

"Rumahnya sepi gaada samsek orang.

Katanya tadi beli telor dipasar pdhl disini banyak tukang sembako, tapi sampai saat ini blm pulang2 kabur atau gimana ya," tulis Anggar dalam unggahannya.

Bahkan, Anggar menceritakan bahwa orangtua Caca sempat memberi uang sebesar Rp500 ribu saja untuk perawatan Caca, sebelum orangtua asuhnya kabur.

Baca Juga: Bikin Geram, Video Ini Tunjukkan Kekerasan Orangtua pada Anak di MRT

Meski begitu, dalam unggahan terbarunya, Anggar menceritakan bila orangtua dari Cantika, selaku orangtua asuh Caca telah diamankan pihak yang berwajib.

Ayah dan ibu Cantika kini ditahan di Polres Depok.

Sementara itu, pelaku yang bernama Cantika kini disinyalir tengah berada di daerah Pondok Labu karena ponselnya telah disadap oleh pihak kepolisian.

Baca Juga: Beredar Percakapan yang Diduga Pihak Pelaku Kekerasan Audrey Minta Tolong Bersihkan Nama, Tawarkan Uang Ratusan Juta hingga Mobil

Caca juga telah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Fatmawati setelah mendapat rujukan dari Puskesmas setempat.

Alhasil tagar #KamiBersamaCaca ramai di media sosial sebagai bentuk dukungan.

Semoga tak ada Caca Caca yang lain di luar sana.

Berdasarkan keterangan Anggar, Caca merupakan anak asuh dari Cantika.

Caca diasuh oleh Cantika sepeninggal orangtuanya. Kedua orangtua Caca sudah meninggal dunia.

"assalamualaikum, halo kak nama ku salsa biasa dipanggil caca. aku adalah korban penganiaya oleh orangtua asu ku, kedua orangtua ku sudah meninggal dunia," cerita Anggar dalam unggahannya.