Renggut Nyawa Ani Yudhoyono, Benarkah Penyebab Kanker Darah Ternyata Makanan Olahan?

By Anisa Annan, Minggu, 2 Juni 2019 | 17:37 WIB
Ani Yudhoyono dan SBY (Instagram/@aniyudhoyono)

Nakita.id - Kanker darah atau leukemia merupakan penyakit parah yang tengah dibicarakan banyak orang.

Pasalnya, kanker darah kali ini merenggut nyawa sosok yang begitu dikenal masyarakat, yakni istri dari Presiden Ke-6 Republik Indonesia.

Ya, Ani Yudhoyono, istri dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah tutup usia setelah bertarung melawan kanker darah sejak Februari 2019 silam.

Baca Juga: Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi

Ani Yudhoyono didiagnosa menderita kanker darah, lalu dirawat di Singapura sejak Februari 2019 lalu.

Sayangnya walau sempat membaik, Sabtu (1/6/2019) kemarin, Ani Yudhoyono meninggal dunia usai dikabarkan mengalami penurunan kondisi pada Jumat (31/5/2019).

Melansir Nakita.id, Ani Yudhoyono dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, pada Minggu (2/6/2019).

Duka mendalam tertoreh di keluarga besar SBY, kepergian Ani Yudhoyono karena menderita kanker darah tentunya membuat keluarga tak bisa membendung rasa sedih.

Baca Juga: Haru! Potret Pemakaman Jenazah Ani Yudhoyono, SBY Tampak Menunduk Saat Jenazah Istri Masuk Liang Kubur

Leukemia, melansir WebMD, banyak menyerang orang dewasa walau kerap dianggap sebagai penyakit yang banyak menyerang anak-anak.

Tak ada yang benar-benar bisa lakukan untuk mencegah leukemia.

Risiko terserang leukemia lebih besar pada mereka yang memiliki sejarah keluarga penderita kanker darah.

Baca Juga: Yuk Coba Belly Mapping Agar Tahu Apakah Posisi Kepala Bayi Sudah di Bawah!

Banyak yang bertanya-tanya apa sebenarnya penyebab dari penyakit ganas ini.

Penyebab leukemia sendiri belum diketahui secara pasti, mereka yang menderita leukemia memiliki kromosom abnormal tetapi bukan berarti kromosom itulah yang menjadi penyebabnya.

Namun, melansir Reuters, beberapa jenis makanan bisa jadi memiliki keterkaitan dengan penyakit berbahaya ini.

Penelitian menemukan risiko kanker darah lebih tinggi pada mereka yang banyak mengonsumsi daging olahan yang diawetkan.

Proses penelitian memang difokuskan pada anak-anak, yakni setelah melihat pola makan 515 anak dan remaja di Taiwan, baik yang menderita leukemia atau tidak.

Anak dan remaja yang lebih banyak mengonsumsi daging yang diolah dengan cara diawetkan memiliki risiko terkena kanker 74 persen lebih tinggi.

Baca Juga: Setia Dampingi SBY Dinas, Ani Yudhoyono Tak Pernah Lupa Bawa 2 Barang Ini Agar Sang Suami Lahap Makan

Walau hasilnya tak menunjukkan sebab - akibat sepenuhnya, dapat dijelaskan proses pengawetan daging olahan berpotensi memicu kondisi kesehatan kurang baik.

Sebab daging diawetkan dengan tambahan garam, gula, serta zat kimia nitrit.

Nitrit merupakan zat kimia yang memiliki kemungkinan besar memicu kanker.

Oleh karena itu dianjurkan bagi anak-anak untuk menghindari daging olahan yang diawetkan, Moms pun sebaiknya menghindari, ya.

#GridNetworkJuara