Diberi Madu Tiap Hari, Nasib Bayi 6 Bulan Ini Berakhir Tragis! Ternyata Madu Berisiko Timbulkan Ini pada Bayi

By Anisa Annan, Kamis, 13 Juni 2019 | 14:21 WIB
Madu dikenal sehat, tapi ini risikonya jika dikonsumsi bayi di bawah 1 tahun ()

Nakita.id - Madu selama ini dikenal sebagai bahan alami yang memberikan banyak manfaat bagi mereka yang rutin mengonsumsinya, baik tua maupun muda.

Namun sebuah tragedi yang menimpa keluarga asal Adachi, Jepang, berawal dari madu.

Melansir Japan Times, Maret 2017 lalu seorang bayi berusia enam bulan meninggal setelah keluarganya rutin memberikan jus dan madu dua kali sehari selama sebulan.

Baca Juga: Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi

Awalnya setelah rutin diberi madu, pada 16 Februari 2017 bayi itu mengalami batuk dan dilarikan ke rumah sakit empat hari kemudian.

Bayi itu mengalami kejang dan kegagalan fungsi pernapasan, kemudian 28 Februari 2017 ia didiagnosa menderita penyakit berbahaya.

Ternyata bayi malang itu terkena botulisme, atau penyakit yang timbul akibat bakteri masuk ke tubuh bayi, kemudian memproduksi racun.

Bayi itu pun tak dapat tertolong dan meninggal pada 30 Maret 2017.

Baca Juga: Miris, Setelah Dilahirkan di Toilet, Bayi Dibuang Ibunya ke Tempat Sampah, Alasannya Bikin Haru!

Setelah diselidiki lebih jauh, bakteri Clostridium botulinum memang ditemukan di tempat madu yang dimiliki oleh keluarga bayi malang tersebut.

Melansir Kid's Health, ternyata madu merupakan sumber spora bakteri penyebab botulisme.

Bakteri Clostridium botulinum dapat ditemukan pada kotoran dan debu, serta bisa mengontaminasi madu.

Baca Juga: Cerita Pilu Keluarga atas Kepergian Aktor Senior Robby Sugara: 'Papi Kasih Tanda-tanda Mau Pergi'

Selain melalui makanan yang terkontaminasi, bakteri penyebab botulisme juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka.

Sebenarnya bakteri ini tak berbahaya jika masuk ke tubuh anak-anak dan orang dewasa, sebab sistem pencernaan bisa membuang spora bakteri ini sebelum menimbulkan bahaya.

Namun tidak bagi bayi, mereka belum memiliki sistem pencernaan yang cukup kuat dan matang menangani bakteri berbahaya ini.

Sehingga ketika spora bakteri ini tertelan bayi, mereka akan memperbanyak diri dan memproduksi racun yang berbahaya bagi tubuh.

Racun ini bisa memengaruhi interaksi antara otot dan sistem saraf, kemudian mengganggu kemampuan bayi bergerak, makan, hingga bernapas.

Botulisme bayi rawan menyerang anak berusia di bawah satu tahun, biasanya yang paling tinggi risiko terserang botulisme ialah bayi berusia tiga minggu hingga enam bulan.

Botulisme bayi dapat disembuhkan, tetapi Moms perlu bertindak cepat jika telah mengetahui tanda-tandanya, sebab racun bakteri ini menyebar cepat.

Baca Juga: Sampah Sudah Semakin Menggunung, Ternyata Asalnya Banyak dari Rumah Lo Moms!

Tanda-tanda Si Kecil terserang botulisme yakni:

- Ekspresi wajah datar

- Kesulitan menyusui dan menelan

- Suara tangisan lemah

- Berkurangnya pergerakan

- Produksi air liur berlebihan

- Kesulitan bernapas

- Otot melemah

Jika Moms menemukan tanda-tanda ini pada bayi, maka segera bawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Namun baiknya tentu mencegah agar jangan sampai Si Kecil terserang botulisme, maka dianjurkan untuk tak memberikan madu atau makanan olahan yang mengandung madu.

Paling tidak, hindari hingga Si Kecil mencapai usia satu tahun agar risiko bayi menderita penyakit berbahaya ini berkurang.

#GridNetworkJuara