Faktanya 52 persen dari sampah yang setiap harinya ada itu berasal dari sisa makanan baik dari rumah ataupun jasa penyedia makanan.
Sampah yang berasal dari sisa makanan ini disebut dengan sampah organik.
“Lifestyle kita sekarang lebih dimudahkan untuk konsumsi, bayangkan lima tahun terakhir ini ada teknologi-teknologi baru yang membuat kita dimanjakan, makan tidak perlu capek, tinggal pakai gadget kita sudah bisa mendapatkan makanan.” Ujar Andono Warih Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.
Hal ini dianggap bagus akan tetapi juga dianggap memengaruhi lingkungan oleh Andono Warih.
Cenderung konsumsi akan berlebihan dan kita tidak menghabisinya maka akan menimbulkan penumpukan sampah yang belum tentu bisa didaur ulang.
Faktanya frekuensi paling banyak sampah makanan itu berasal dari pemukiman warga sendiri atau rumah.
Angkanya mencapai 60 persen sampah sisa makanan yang berasal dari sisa makanan pemukiman.
Lalu sekitar 28 persen berasal dari jasa penyedia makanan dan hanya 0,01 persen yang bisa diolah oleh teknologi.