Dari Masalah Kaki Hingga Tulang Belakang, Ribuan Perempuan di Jepang Protes Tolak Kewajiban Kenakan 'High Heels'

By Soesanti Harini Hartono, Senin, 17 Juni 2019 | 17:45 WIB
Yumi Ishikawa, Salah satu penggerak gerakan #KuToo. (Kim Kyung-Hoon)

nakita.id - Pekan lalu, ribuan perempuan di Jepang yang tergabung dalam gerakan #KuToo, mengampanyekan untuk menolak ketentuan bahwa perempuan harus mengenakan hak tinggi atau high hells di tempat kerja.

Kampanye #KuToo sendiri diambil dari kata Jepang untuk sepatu atau "kutsu" dan "kutsuu" yang artinya sakit.

Baca Juga: Penyuka Sepatu High Heels Ternyata Ambisius, Ternyata Sepatu Bisa Lihat Kepribadian Seseorang!

Petisi online yang sudah ditandatangani hampir 20 ribu perempuan Jepang ini, menuntut pemerintah untuk melarang perusahaan-perusahaan mewajibkan pekerja perempuan untuk mengenakan hak tinggi.

Salah satu penggerak #KuToo, Yumi Ishikawa, berharap petisi yang diserahkan ke Menteri Kesehatan pada Senin (3/6/2019) ini akan membawa perubahan di tempat kerja dan kesadaran mengenai diskriminasi gender.