Peraturan Sekolah Dianggap Terlalu Ketat, Para Pelajar Ini Langsung Stres dan Lakukan Hal Tak Terduga

By Rachel Anastasia Agustina, Kamis, 20 Juni 2019 | 12:54 WIB
Ilustrasi Pembunuhan. (lazy_bear)

Nakita.id – Stres tentunya sudah menjadi masalah yang sangat umum dialam oleh pelajar baik di jenjang manapun.

Hal ini dikarenakan tugas dan ujian yang menumpuk setiap minggunya dan membuat mereka harus belajar lebih lagi.

Nyatanya beberapa pelajar dapat mengatasi stres itu dengan manajemen waktu yang baik ada juga yang kewalahan dan membawanya ke hal negatif.

Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang

Setiap orang pastinya memiliki caranya masing-masing untuk melepaskan stres ataupun penat.

Ada yang suka bermain, beristirahat, bercerita dengan orang, atau pergi jalan-jalan tergantung keinginan.

Tetapi semua pilihan itu sepertinya tidak berlaku bagi pelajar asal Malaysia ini.

Baca Juga: Moms Punya Tangan Kering? Biar Cantik Atasi Pakai Obat Alami Ini, Cepat dan Murah!

Melansir dari worldofbuzz.com, lima siswa dari sekolah di Sungai Manggis mengaku stres dan diduga menikam guru konselingnya beberapa kali.

Hal ini dilakukan sebagai balas dendam mereka dengan peraturan yang dibuat oleh guru tersebut.

Kejadian itu terjadi pada Senin 17 Juni lalu pukul 8.20 malam di kamar asisten sipir.

Baca Juga: Cerita Hari Ayah: Tidak Mampu Beli Tas untuk Putranya, Sang Ayah Membuat Tas Ayaman dari Tali Rafia, Ini Potret Tasnya!

Remaja berusia 17 tahun itu sudah menunggu di dalam, saat gurunya Muhammad Hasnan Salim masuk ia langsung menikamnya.

“Korban ditikam beberapa kali di bahu sebelum tersangka melarikan diri,” ujar Supt Azizan Tukiman, Kuala Langat OCPD.

“Sebuah pisau tertanam di bahu korban yang kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Banting sebelum ia dibawa ke Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah di Klang untuk perawatan lebih lanjut.” Tambahnya.

Azizan Tukiman mengatakan bahwa remaja itu menyerang gurunya karema menderita stres akibat peraturan ketat yang diberlakukan di sekolah dan asrama.

Baca Juga: Wanita yang Bermimpi Hamil Tak Selalu Artinya Akan Punya Anak, Ternyata Bisa Juga Ini

Sementara itu, korban harus menjalani operasi dan ternyata sudah ada dalam kondisi stabil.

Pelajar yang tidak disebutkan namanya itu dikirim ke unit Psikiatri Rumah Sakit Banting selama 5 hari untuk terapi.

“Kasus ini telah diklarifikasikan dan diselesaikan, makalah investigasi akan segera dirujuk ke Wakil Jaksa Penuntut Umum untuk tindakan selanjutnya,” tutup Azizan Tukiman.

#GridNetworkJuara