Menyayat Hati, Nekat Terobos TKP Kebakaran Pabrik Korek Api, Pria Ini Malah Dapati Anak dan Istri Tewas Terpanggang

By Diah Puspita Ningrum, Sabtu, 22 Juni 2019 | 13:34 WIB
Keluarga korban kebakaran pabrik korek api (Kolase Tribun Medan dan Kompas (Handout))

Nakita.id - Peristiwa kebakaran Pabrik Macis atau korek api meninggalkan duka mendalam.

Pabrik di Binjai, Sumatera Utara ini dilalap si jago merah pada Jumat (21/6/2019) siang.

Karena musibah tersebut, dikabarkan 30 orang harus meregang nyawa karena terpanggang hidup-hidup.

Data tersebut diperoleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat.

Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang

Lima korban adalah anak-anak yang ikut dibawa ibunya bekerja memasang kepala gas di pabrik yang berdiri hampir empat tahun itu.Saat ini, jenazah para korban sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut di Kota Medan untuk menjalani autopsi.Petugas medis masih melakukan pendataan dan menyiapkan tenda di depan ruang instalasi jenazah untuk para keluarga korban yang hendak melakukan pendaftaran data ante mortem dan post mortem.

Baca Juga: Ibu Hamil Perlu Tahu Tips Agar Cepat Kontraksi Kembali, Beberapa di Antaranya dengan Makanan dan Minuman Alami IniWajah-wajah mereka murung dan berduka, seperti terlihat dari raut Sofyan.Pria ini begitu berduka kehilangan istri dan putri kesayangannya.

Dengan suara pelan, dia bilang, saat kejadian dirinya sedang tidak bersama anak dan istrinya karena menghadiri satu acara.

Tiba-tiba teleponnya berbunyi menanyakan apakah anak dan istrinya sudah pulang atau belum.

Baca Juga: Liburan Mewah di Australia, Tengok Apartemen yang Ditinggali Raffi Ahmad dan Nagita Selama di Melbourne"Ku bilang belum, terus kawan itu bilang kalau pabrik terbakar. Aku langsung lari menerobos lokasi kebakaran. Ku tengok tumpukan mayat di ruangan, sama mayat Yuli Fitriana istriku dan anakku, Syifa," katanya di Rumah Sakit Bhayangkara, Jumat (21/6/2019) petang.Diceritakannya, anaknya sudah duduk di kelas lima sekolah dasar.Setiap pulang sekolah, korban langsung mendatangi pabrik karena tidak ada orang di rumah.Sambil menahan air matanya yang meleleh, Sofyan mengaku tak punya firasat apa-apa sebelum kejadian tragis ini.

Baca Juga: Tanpa ke Dokter, 5 Minyak Esensial Ini Atasi Asma Secara Alami"Sedih kali aku, istriku udah tiga tahun kerja di sana,” katanya lantas beranjak.Duka yang sama juga dialami Novita Sari, adik kandung korban Yunita Sari.Dia mengatakan, setiap bekerja, kakaknya selalu membawa kedua anaknya, Pinja Runisa (10) dan Runisa Sakila (2)."Kakakku kerja sambilan di pabrik itu," katanya singkat.

Baca Juga: Muzdalifah Mantap Jual Rumah Peninggalan Mantan Suaminya, Fadel Islami: 'Yang Lama Udahlah!'

Pamit cium tanganLain cerita Faisal, pria 38 tahun ini langsung dipeluk kerabatnya untuk ditenangkan ketika tiba di RS Bhayangkara.Maria, istri tercintanya terakhir kali dilihatnya pada Jumat pagi.Faisal mengaku tak punya tanda-tanda akan pergi jauh yang ditunjukkan sang istri.Berangkat pagi seperti biasa dan mencium tangannya untuk pamit.

Baca Juga: Diabetes Tipe 1 Mudah Menyerang Si Kecil, Simak Cara Merawatnya Moms!"Salaman, pamit kerja, biasa aja,” kata Faisal dengan mata berkaca-kaca.Korban meninggalkan satu anak berusia empat tahun.Menurut Faisal, biasanya sang anak juga ikut ibunya bekerja.Namun waktu kejadian tidak ikut dibawa karena ada neneknya datang.

Baca Juga: Reino Barack Ulang Tahun, Pesan Romantis Luna Maya Tahun Lalu Jadi Sorotan WarganetMaria juga sudah tiga tahun bekerja di pabrik yang terbakar pada jam istirahat makan siang itu.Menurutnya, pemadam kebakaran terlambat datang sehingga api dengan cepat menghanguskan segalanya.

"Tadi pemadam lambat datangnya,” ucapnya. Dewi, warga sekitar pabrik kepada wartawan mengatakan, kebakaran diduga dari ledakan tabung gas.Akibatnya, api langsung menyambar apa saja di rumah yang memproduksi macis atau korek api gas ini.

Baca Juga: Selamat Tinggal Alergi! Obati dengan 5 Resep Olahan Kunyit Ini, Patut DicobaPara korban yang bekerja dalam satu ruangan tak sempat keluar dan terjebak di dalam api.Warga yang coba menolong dan memadamkan api.Tak lama tiga unit mobil pemadam kebakaran dari Pemerintah Kota Binjai dan Pemerintah Kabupaten Langkat tiba di lokasi."Kebanyakan korban dari Desa Sambirejo, keluargaku juga ada yang jadi korban," katanya.

Baca Juga: Perjalanan Deddy Corbuzier Jadi Mualaf, Kantongi 'Oke' dari Anak hingga Tanggapan Mantan IstriSementara empat korban yang selamat adalah mereka yang meninggalkan pabrik karena makan siang.

Suryadi, saksi yang tinggal bersebelahan dengan pabrik membenarkan hal ini.Dia juga mengatakan dirinya sempat mendengar beberapa kali ledakan dari lokasi kebakaran dan melihat dua pekerja coba menerobos api.

Baca Juga: Muzdalifah Mantap Jual Rumah Peninggalan Mantan Suaminya, Fadel Islami: 'Yang Lama Udahlah!'"Tapi pintu depan pabrik terkunci, jadi tak bisa keluar orang itu. Makanya mereka numpuk semua itu di ruangan,” kata Suryadi.Sebelumnya diberitakan, puluhan pekerja tewas dalam kebakaran pabrik korek api gas (macis) di Jalan Tengku Amir Hamzah, Dusun IV Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jumat (21/6/2019) siang. (Mei Leandha).

(Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Terobos Lokasi Kebakaran, Sofyan Dapati Istri dan Anaknya Sudah Hangus)