#LovingNotLabelling: Maya Septha Anti Melabel Anak, Bagikan Tips Agar Orangtua Tak Langsung Memberi Cap Anaknya

By Kunthi Kristyani, Selasa, 9 Juli 2019 | 20:30 WIB
Maya Septha sangat menghindari memberi label pada anak (Instagram/@mayaseptha7)

Nakita.id - Sebagian besar orangtua tanpa sadar kerap melabel anak.

Misalnya saat anak terlalu aktif hingga membuat rumah berantakan, Moms tanpa sadar menyebutnya nakal.

Bahkan memberikan pujian positif seperti 'anak pintar' atau 'anak cantik' saja sudah termasuk melabel, lo.

Baca Juga: Suami Siksa Istrinya Selama 3 Jam hingga Tulang Rusuk Patah, Alasannya Karena Hal Sepele Ini

Dampaknya juga tidak baik untuk perkembangan anak.

Oleh karena itu, ada baiknya setiap orangtua berusaha jangan sampai memberikan label pada anak.

Seperti yang dilakukan artis cantik Maya Septha ini, Moms.

Melalui akun instagramnya, ibu muda ini berbagi tentang pengalamannya mendidik ketiga buah hatinya.

Unggahan Maya Septha

Baca Juga: Diterawang Soal Kehidupannya di Tahun 2020, Kriss Hatta Lempar Celana Dalam Ke Laut Demi Buang Sial

Sembari mengunggah foto ketiga anaknya, Maya mengaku paling menghindari memberi label pada anak.

"Aku paling menghindari kasih label buat anak anak aku."

Ia lebih memilih menggunakan kata aktif atau kreatif daripada memberikan cap nakal pada anak.

"Misalnya. Aku ngga suka bilang bandel atau nakal. Menurut aku mungkin aktif atau kreatif. Bukan tipe yang diem aja gitu."

Artis berusia 32 tahun ini kemudian membandingkan cara didik orangtua zaman dulu dengan sekarang.

Orangtua zaman dulu cenderung lebih mudah mengeluarkan label negatif dari mulutnya pada sang anak.

Baca Juga: Sempat Kembali Pamer Berlian 1600 Karat, Hotman Paris tantang Barbie Kumalasari Lapor Pajak Berlian Koleksinya

"Tapi kalau jaman dulu kalau ngga sesuai perintah ortu udah langsung dicap bikin huru hara. Padahal mungkin mereka cuma lagi eksperimen karena banyak akal aja. Tapi mamanya lagi pusing dan ga sanggup ladenin jadi keluarlah kata kata nakal bandel dsb."

Sahabat Sandra Dewi ini bersyukur menjadi orangtua di tahun 2019 karena lebih mudah mengakses informasi.

Ia sedikit menyayangkan perlakuan orangtua zaman dulu yang terlalu mudah memberikan cap atau label pada anak.

"Aku bersyukur hidup di thn 2019 dimana banyak informasi mudah didapat. Entah kenapa orangtua jaman dulu paling hobi tuh ngasih judul Dicap ini itu tapi tanpa ditelusuri kenapa"

Baca Juga: Kembali Langgar Hukum Saat Mengunggah Sebuah Video, Luna Maya Hampir Diusir Saat Liburan di Jepang

Maya juga membagikan tips agar orangtua tak begitu saja memberikan label pada anak.

Menurutnya, sudah menjadi tugas orangtua untuk mengenali kondisi dan karakter sang anak.

Orangtua lah yang harus aktif mencari tahu kondisi sang anak dan caranya berkomunikasi agar Si Kecil paham dan bisa menjadi lebih baik.

"Aku percaya ada penjelasan di balik semua kelakuan anak. Tugas orangtua mengenali kondisi anak dan karakternya supaya bisa dibimbing lebih baik sesuai kebutuhannya.

Perlu banyak pengetahuan tentang kondisi anak dan mencari cara komunikasi yang anak mengerti supaya kita bisa bantu mereka lebih baik."

Baca Juga: Perubahan Tingkah Syahnaz Sadiqah saat Hamil Diprotes Nagita Slavina,

Memberi label pada anak bisa berdampak negatif, terutama jika labelnya negatif.

"Efek negatif labelling itu banyak yang negatif. Efek negatif labelling itu adalah membatasi," ujar Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Psi., Psikolog Anak dan Keluarga dari Universitas Indonesian dilansir dari Nakita.id.

Nina menjelaskan, setidaknya ada 3 efek negatif yang perlu disadari dari tindakan labelling pada anak; membatasi minat, membatasi konsep diri, dan membatasi cara orang memperlakukan anak.

Nina juga menuturkan bahwa efek labelling paling signifikan adalah label dari orangtua dan keluarga yang menjadi lingkungan terdekat anak.

Baca Juga: Kini Mantap Bersama Wijin, Gisel Blak-blakan Prihal Penyebab Perceraiannya dengan Gading Marten ke Hotman Paris

Besarnya efek labelling bukan hanya dari kedekatan terhadap anak, tetapi juga seberapa sering label itu disampaikan kepada anak.

"Semakin sering itu disampaikan dan intonasinya juga keras, maka itu akan lebih berpengaruh pada anak dibandingkan yang lebih jarang dikatakan dan sambil lalu," tambahnya.

#GridNetworkJuara