Aturan Mengonsumsi Obat Demam Saat Hamil, Jangan Sepelekan Demam Saat Hamil!

By Kunthi Kristyani, Kamis, 18 Juli 2019 | 20:15 WIB
Ilustrasi obat demam saat hamil (nestea06)

Nakita.id - Moms yang sedang hamil mungkin pernah mengalami demam dan mencari informasi obat demam saat hamil.

Obat demam saat hamil banyak dijual di toko obat maupun apotek.

Namun Moms mungkin merasa khawatir jika obat demam saat hamil akan memengaruhi janin Moms.

Baca Juga: Si Kecil Demam, 7 Langkah Berikut Bisa Mengurangi Panasnya Moms!

Demam saat hamil tidak selalu berdampak pada janin.

Demam merupakan sakit ringan yang bisa diatasi oleh sistem kekebalan tubuh.

Namun perlu diwaspadai pula, meningkatnya suhu tubuh ibu dan infeksi bisa berefek buruk bagi janin.

Jika seorang ibu hamil mengalami demam atau tanda-tanda infeksi lainnya, segera bicara dengan dokter untuk mengambil tindakan.

Penyebab demam saat hamil bisa bermacam-macam, Moms.

Mulai dari gejala flu, pneumonia, radang amandel, viral gastroenteritis (virus perut), dan pielonefritis (infeksi ginjal).

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele Demam Saat Hamil, Berikut Risiko yang Mungkin Dihadapi

Moms yang sedang hamil harus memerhatikan gejala seperti sesak napas, sakit punggung, panas dingin, sakit perut, dan leher kaku.

Jika demam disebabkan oleh virus, akan lebih mudah mengobati dengan menghidrasi dan Tylenol.

Namun jika disebabkan oleh bakteri, dibutuhkan antibiotik untuk mengatasinya.

Ibu hamil tidak diizinkan mengonsumsi aspirin maupun ibuprofen tanpa lebih dulu berkonsultasi dengan dokter.

Baca Juga: Kulit Kaki Kering Bikin Tak Percaya Diri? Perawatan Sederhana Ini Efektif Mengatasinya, Cukup #5MenitAja

Menurut Sistem Kesehatan Universitas Michigan dan sebagian besar dokter kandungan, menyarankan Moms untuk menghindari semua obat dalam 12 minggu pertama kehamilan.

Karena itu adalah saat yang kritis untuk perkembangan organ vital bayi.

Banyak dokter juga merekomendasikan kehati-hatian setelah 28 minggu.

Acetaminophen (Tylenol) dianggap tidak memiliki efek berbahaya setelah 12 minggu kehamilan jika sesuai dengan petunjuk paket.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Salah Satu Aktor Film 'Dilan' adalah Anak Farhat Abbas yang Bertemu Farhat Hanya 2 Kali Seumur Hidup

Selain itu, jika Moms mengalami demam sebagai gejala flu, aman untuk meneteskan saline di hidung.

Hindarilah obat-obatan dengan bahan seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, codeine, dan bactrim.

Demam selama kehamilan bukan hal yang sepele, jadi pemeriksaan selalu dianjurkan.

Sebuah riset terbaru mengindikasikan, wanita hamil yang mengalami demam selama hamil, berisiko dua kali lebih besar memiliki anak dengan gangguan autistik atau keterlambatan perkembangan.

Baca Juga: Jadi Tersangka Laporan Penganiayaan, Nikita Mirzani Anggap Lelucon dan Tantang Dipo Latief Adu Tinju: 'Kita Lihat Siapa yang Menang!'

Peneliti mengklaim temuan mereka sebagai yang pertama, yang melihat kaitan antara demam sebagai faktor penyebab autis dan pentingnya perawatan selama kehamilan untuk mencegah keterlambatan perkembangan pada anak.

Hasil penelitian mereka menunjukkan demam saat hamil meningkatkan risiko autisme 2,12 kali dan 2,5 kali keterlambatan perkembangan, dibandingkan dengan ibu yang saat hamil tidak mengalami demam.

Namun, risiko autisme pada anak-anak dari ibu yang mengonsumsi obat demam tidak lebih tinggi dibandingkan anak yang ibunya tidak mengalami demam.

Baca Juga: Penuh Haru! Seorang Ibu Histeris Saat Bertemu Anaknya yang Sempat Menghilang Selama 30 Tahun

Karena itu langkah terbaik yang bisa Moms tempuh saat mengalami demam adalah pergi ke dokter dan mengonsultasikan obat apa yang boleh Moms minum agar janin tidak terganggu.