Nakita.id - Penggunaan menstrual cup saat ini semakin populer, terutama bagi mereka yang berkomitmen untuk mengurangi limbah yang dihasilkan dari bahan plastik yang tidak dapat didaur ulang.
Menstrual cup juga semakin populer karena produk ini diklaim dapat bertahan sekitar 10 tahun.
Sekelompok tim dari Liverpool School of Tropical Medicine di Inggris, bekerja sama dengan peneliti lain dari UK, Kenya, dan India, melakukan tinjauan studi medis mengenai menstrual cup, tampon, dan pembalut sekali pakai pada umumnya.
Baca Juga: Terlambat Menstruasi Belum Tentu Jadi Ciri-ciri Hamil Muda, Waspadai Bahaya ini!
Tiga studi menemukan bahwa menstrual cup dan tampon memiliki peluang bocor yang sama, sedangkan satu studi lainnya menyatakan menstrual cup lebih sedikit peluang bocornya daripada tampon dan pembalut biasa.
Baca Juga: Seorang Remaja Meninggal Saat Menstruasi Karena Tampon, Ini Penyebabnya
Beberapa peneliti juga menunjukkan, kebocoran tersebut terjadi akibat kesalahan dari penggunanya sendiri seperti, pendarahan yang tak normal, anatomi rahim yang berbeda.
Serta menggunakan menstrual cup yang terlalu kecil atau salah menempatkan menstrual cup, dan tidak mengosongkannya sesuai waktu yang dianjurkan.
Baca Juga: Pegal-pegal Menstruasi Bisa Hilang karena Olahraga, Tapi Hindari 3 Jenis Olahraga Ini!
Beberapa studi juga melaporkan, menggunakan menstrual cup tidak memengaruhi jaringan vagina, atau leher rahim sama sekali.
Namun bagi Moms yang menggunakan alat kontrasepsi (IUD), berkemungkinan berisiko mempengaruhi IUD saat melepas menstrual cup.
Baca Juga: Wanita Ini Harus Kehilangan Jari Kakinya Setelah Alat Kontrasepsi IUD Masuk ke Perut, Kok Bisa?
Jadi, para peneliti menyimpulkan bahwa menstrual cup sama amannya dan dapat diandalkan seperti produk lainnya seperti tampon dan pembalut biasa.
Sehingga menstrual cup bisa dijadikan produk alternatif yang pastinya ramah lingkungan saat Moms menstruasi.
Baca Juga: 5 Fakta Seputar Menstruasi Pertama Setelah Melahirkan Sesar, Catat!