#LovingNotLabelling: Waspada Obesitas Pada Si Kecil! Ternyata Melabeli Mereka Juga Menjadi Pemicu Obesitasnya Lo Moms!

By Rachel Anastasia Agustina, Minggu, 21 Juli 2019 | 15:15 WIB
#LovingNotLabelling, ternyata memberi label kepada Si Kecil tingkatkan risiko obesitasnya. (Freepik/kwanchaichaiudom)

Nakita.id - Kasus obesitas kini bukan hanya bisa diderita oleh orang dewasa saja, ternyata Si Kecil juga dapat mengalaminya.

Maraknya kasus obesitas pada anak tentunya membuat Moms khawatir bukan dengan Si Kecil?

Sehingga tidak sedikit Moms yang sudah mulai menjaga pola makan hingga membatasi camilan Si Kecil.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Begini Cara Mudah Mengajarkan Si Kecil Terbiasa Bangun Pagi Tanpa Marah dan Melabelnya

Akan tetapi tahukah Moms kalau ternyata obesitas pada Si Kecil juga bisa dipicu oleh hal lain?

Melansir dari Psychology Today ternyata labelling atau memberikan label kepada Si Kecil juga memengaruhinya.

Labelling merupakan salah satu permasalahan yang jarang disadari akan tetapi dengan mudahnya memberikan dampak negatif.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Tanpa Harus Melabel, 6 Cara Ini Efektif Memotivasi Anak agar Rajin Belajar

Pada pola asuh, melakukan labelling bisa berdampak buruk pada perkembangan Si Kecil.

Namun tanpa sadar masih banyak orangtua yang melakukan labelling pada Si Kecil.

Salah satunya ialah memberikan label pada Si Kecil yang memliki tubuh lebih subur dari teman-temannya atau gemuk.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Cara Agar Anak Hadapi Rasa Takutnya Terhadap Hantu atau Monster

Pada masyarakat, kegemukan diasosiasikan dengan banyak atribut negatif.

Meskipun Moms hanya bercanda saja menyebutkan itu.

Moms perlu berhati-hati, sebab memberikan label fisik 'gemuk' pada Si Kecil justru memberikan dampak yang berbahaya.

Labelling fisik pada Si Kecil yang kegemukan bisa menjadi pemicu Si Kecil malah mengalami obesitas di masa depan.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Seminggu Pertama Tahun Ajaran Baru, Hindari Melabel Anak 'Payah' karena Menangis Jika Tak Ditemani Moms di Sekolah

Riset yang dilakukan Institut Nasional Jantung, Paru-paru, dan Darah di Amerika Serikat membuktikannya.

Sebanyak 2000 anak perempuan menjadi peserta, dengan rentang usia 10 - 19 tahun pada penelitian ini.

Mereka menemukan jika anak-anak yang mendapat label 'terlalu gemuk' pada usia 10 tahun secara statistik memiliki risiko mengalami obesitas lebih tinggi pada usia 19 tahun.

Fakta mencengangkan lainnya, anak-anak ini tak semuanya memang kegemukan sejak awal.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Terang-terangan Labeli Anak Sebutan 'Pandai', Bisa Berikan Dampak Buruh Bagi Tumbuh Kembangnya

Sehingga label kegemukan yang diberikan itu ternyata mampu meningkatkan risiko obesitas bahkan pada Si Kecil yang sejak awal tak mengalami kelebihan berat badan.

Tentunya ini berbahaya bagi pertumbuhan anak.

Mereka yang kegemukan sering dilekatkan dengan perilaku pemalas, kurang sukses, atau tidak dapat mengontrol diri dengan baik.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Melabeli Si Kecil Saat Menangis, Kenali Kenapa Si Kecil Menangis Moms!

Stigma ini muncul tak hanya dari orang asing, orang-orang terdekat pun bisa berkomentar seperti ini.

Bentuk tubuh ideal atau kurus lebih banyak dilekatkan dengan hal-hal baik sehingga banyak keluarga dan orang terdekat yang berusaha mengarahkan Si Kecil memiliki tubuh kurus.

Sayangnya cara-cara ini kerap menjurus pada labelling fisik pada anak-anak yang mengalami kegemukan.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Bukan Memuji 'Cantik', Tingkatkan Percaya Diri Anak Perempuan dengan Melakukan Hal Ini

Orang dewasa seringkali mengasosiasikan stigma berat badan dan terjadinya bullying dengan perilaku kesehatan anak.

Ini juga menjadi faktor di mana orangtua tanpa sadar memberikan label pada Si Kecil yang mengalami kegemukan.

Namun meleset dari harapan, justru pemberian label tersebut menjadi pemicu obesitas.

Maka Moms perlu berhati-hati dalam mengomentari fisik Si Kecil.

Jangan sampai label yang awalnya hanya digunakan untuk lucu-lucuan saja membuat Si Kecil minder dan alami depresi.

Depresi ini yang nantinya akan memberikan gangguan makan berlebih pada sebagian anak yang mendapatkan perilaku intimidasi.