Nakita.id - Di masa pertumbuhan dan perkembangannya, tentu anak akan belajar banyak tentang hal yang dibenarkan dan tidak boleh dilakukan.Dalam masa tersebut, peran orangtua menjadi hal yang sangat penting untuk mendukung daya serap yang dimiliki anak.Namun apa jadinya, bila saat masa pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi, anak justru kerap mendapat perlakuan yang justru berbahaya bagi masa depannya?
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Tak Selalu Bagus, Melabeli Si Kecil 'Berbakat' Bisa Punya Dampak Seperti Ini lho MomsSalah satu hal yang kerap dilakukan orangtua yakni memberi label pada anak dan memarahinya tanpa sadari.Banyak orangtua yang mengaku harus memarahi anak untuk membuat Si Kecil kapok dan tak lagi mengulangi kesalahannya.Padahal, setelah dimarahi belum tentu anak mau berhenti melakukan hal yang dilarang orangtuanya.
Melansir dari kanal Youtube 'Kids in The House', ketimbang memarahi anak, Moms harus tahu pentingnya Si Kecil untuk membuat kesalahan.
Seorang penulis dan juga psikolog, Madeline Levine menyebutkan kalau orangtua kerap khawatir terhadap kesalahan yang dilakukan anak-anak mereka.
Hal ini tak lepas dari perkembangan dunia yang semakin hari menjadi kian kompetitif.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Tanpa Harus Melabel, 6 Cara Ini Efektif Memotivasi Anak agar Rajin Belajar
"Mereka khawatir kalau anak-anak akan tumbuh dengan kekurangan di masa depan, padahal ketika kalian melakukan apapun demi anak, itu justru akan membuat mereka tidak bisa mandiri," kata Madeline.
Salah satu yang harus Moms biasakan sekarang adalah membiarkan anak-anak bebas dengan pilihannya.
Bahkan, ketika pilihan tersebut akan menjadi atau berbuah pada sebuah kesalahan.
"Orang dewasa tahu cara hidup yang benar karena mereka pernah melakukan kesalahan," sambungnya.
Tak hanya itu, membiarkan anak-anak membuat kesalahan akan menjadi tuntunan bagi mereka untuk memilih pilihan bijak.
"Kalau kalian tidak pernah membiarkan anak melakukan kesalahan dengan memarahi mereka, maka artinya kita membatasi kemampuan anak-anak," tutur Madeline.
Lebih lanjut, Madeline mengatakan untuk mengembalikan semua pilihan di tangan anak.
"Kita biarkan mereka melakukan kesalaham kecil, kegagalan untuk sukses saat mereka masih muda, jadi mereka bisa menangani hal besar ketika sudah dewasa nanti," pungkasnya.