Terlambat Datang Bulan Belum Tentu Jadi Ciri Hamil Muda, Bisa Saja Moms Terancam Gangguan ini

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Kamis, 15 Agustus 2019 | 12:31 WIB
terlambat datang bulan belum tentu ciri hamil muda (ilustrasi) (iStockphoto)

Nakita.id - Pasangan yang mendambakan momomgan pasti sudah menanti-nanti ciri hamil muda yang dirasakan seorang istri.

Berbagai ciri hamil muda tentunya telah dinanti oleh pasangan, yang disusul kabar baik.

Sayangnya dari berbagai ciri hamil muda, Moms bisa saja belum tentu hamil.

Bahkan, Moms bisa saja sedang mengalami gangguan kesehatan yang cukup berisiko.

 

Baca Juga: Waspadai Berbagai Komplikasi Saat Mulai Alami Ciri-ciri Hamil Muda! Ada yang Berisiko Kematian

Bagaimana bisa demikian?

Melansir dari Nakita.id menurut para pakar jika tes-tes kehamilan pribadi yang Moms lakukan, bahkan hingga tiga kali, setelah terlambat menstruasi atau datang bulan selama dua minggu hasilnya selalu negatif, kemungkinannya Moms tidak hamil—meski demikian tidak ada salahnya untuk memastikannya kepada dokter kandungan.

Bahkan, keadaan terlambat datang bulan setelah pembuahan bisa juga muncul gejala berbahaya.

Sebelum membahas lebih rinci, Moms perlu mengetahui siklus datang bulan normal terlebih dahulu.

Baca Juga: Ciri-ciri Hamil Anak Perempuan, akan Muncul Berbagai Perubahan Tubuh Seperti Ini

Melansir dari Kompas.com, Dr Yassin Yanuar, MIB, SpOG, pernah menjelaskan bila datang bulan normal bisa dilihat dari berbagai macam aspek.

1. Siklus datang bulan biasanya berlangsung 21-35 hari atau paling cepat 3 minggu dan paling lama 5 minggu.

2. Durasi datang bulan normal antara 5-7 hari.

3. Jumlah darah normal yang dikeluarkan saat datang bulan 80 CC atau sekitar 2-4 pembalut per hari.

Dan bila Moms mengalami hal yang lebih besar atau lebih banyak frekuensinya dari di atas, waspadai adanya gangguan menstruasi.

Yassin mengatakan, "Lebih dari 35 hari tidak haid sama sekali, itu kita sebut sebagai oligomenorea, bila berturut-turut tidak haid selama 3 bulan, disebut amenorea sekunder."

Amenore sekunder merupakan suatu kondisi di mana perempuan sempat mengalami datang bulan normal, namun siklusnya terhenti.

Baca Juga: Ciri-ciri Hamil Muda Menurut Para Ahli, Calon Ibu Wajib Tahu!

Pertama, Moms harus memastikan penyebab amenorea sekunder tersebut akibat kehamilan atau tidak.

Bila terlambat datang bulan, disarankan untuk melakukan tes kehamilan.

Yassin juga mengatakan, penyebab amenore sekunder bisa muncul karena ada gangguan yang terjadi pada berbagai organ penghasil hormon reproduksi.

1. Bisa karena hipotalamus-hipofisis, yaitu penghasil hormon di otak.

Baca Juga: Bentuk Vagina ini Cukup Sulit Orgasme dan Mencapai Kepuasan Berhubungan Intim

2. Adanya gangguan di ovarium. Ketiga, gangguan pada poros siklus hormon hipotalamus-hipofisis-ovarium.

3. Adanya gangguan pada saluran kandungannya itu sendiri.

Amenore sekunder sendiri muncul karena ada tiga gangguan organ di atas.

WHO juga menyebut ada empat klasifikasi sehingga menyebabkan gangguan.

"Pertama, gangguan dengan hormon otak dan hormon ovarium yang rendah (hipogonadotropin-hipogonadism), gangguan dengan hormon otak dan hormon ovariumnya normal (normogonadotropin-normogonadism), gangguan hormon otak tinggi tapi hormon ovarium rendah (hipergonadotropin-hipogonadism), dan gangguan hiperprolaktinemia," ujar dokter Yassin.

Perempuan yang mengalami amenore sekunder, kebanyakan karena memiliki hormon ovarium yang normal, namun ada gangguan pematangan telur, atau interaksi poros dari hipotalamus-hipofisis-ovarium, seperti dalam kategori kedua.

Baca Juga: 13 Ciri Hamil Muda yang Kerap Disepelekan, Dikira Hanya Masuk Angin

Hal ini sering disebut sebagai polycystic ovary syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik.

Oleh karena itu, Yassin menyarankan bagi perempuan yang mengalami siklus menstruasi tidak normal untuk segera memeriksakan ke dokter agar dapat segera ditangani permasalahannya sesuai penyebab gangguan.

Jangan sepelekan terlambat menstruasi dan selalu menghubungkannya dengan ciri hamil muda.

Karena gangguan tersebut tak hanya membuat siklus datang bulan tidak normal, tapi juga mengganggu peluang kehamilan.

Baca Juga: Syahrini Mengaku Puasa 40 Hari Tanpa Putus, Begini Perubahan Siklus Menstruasi Wanita Berdasar Usia

Seperti yang kita tahu, salah satu syarat hamil adalah ada sel telur yang siap dibuahi.

Bagi perempuan yang haidnya normal, dia bisa menghasilkan sel telur yang bisa dibuahi.

"Tapi, jika ada gangguan haid, dia tidak memiliki sel telur yang bisa dibuahi," katanya.