Episotomi Saat Melahirkan, Pengguntingan Organ Intim untuk Keselamatan Bayi

By Nita Febriani, Kamis, 15 Agustus 2019 | 18:25 WIB
Ilustrasi episotomi saat melahirkan (biancoblue)

Nakita.id - Ketika tiba waktu persalinan, dokter akan memutuskan apakah akan melakukan episotomi saat melahirkan atau tidak.

Sebab terkadang episotomi saat melahirkan atau memotong bagian antara miss V dan anus perlu dilakukan.

Episotomi saat melahirkan dapat membuat pembukaan miss V sedikit lebih lebar sehingga memungkinkan bayi melewatinya dengan lebih mudah.

Baca Juga: Melahirkan dengan Induksi Sebabkan Kontraksi yang Lebih Menyakitkan? Begini Penjelasannya

Pada beberapa kelahiran, episiotomi dapat membantu mencegah robekan yang parah atau mempercepat kelahiran jika bayi perlu dilahirkan dengan cepat.

Pada kelahiran pertama kali, miss V lebih sering mengalami cedera parah yang melibatkan otot dubur jika miss V robek secara spontan.

Sekitar satu dari tujuh persalinan melibatkan episiotomi untuk mencegah cedera parah ini terjadi.

Baca Juga: Makin Dekat Waktu Melahirkan, Ketahui Beda Kontraksi Palsu dengan Kontraksi Asli!

Episiotomi akan direkomendasikan jika Si Kecil mengalami kondisi yang dikenal sebagai gawat janin, di mana detak jantung bayi menjadi jauh lebih cepat atau lebih lambat sebelum lahir.

Ini berarti bayi mungkin tidak mendapatkan cukup oksigen dan harus dilahirkan dengan cepat untuk menghindari risiko cacat lahir atau lahir mati.

Alasan lain untuk melakukan episiotomi adalah ketika perlu untuk memperlebar miss V sehingga instrumen, seperti forsep atau penghisap ventouse, dapat digunakan untuk membantu kelahiran.

Baca Juga: Agar Moms Tak Melahirkan Bayi Melintang, Perhatikan Penyebab hingga Dampak Janin Berposisi Melintang Ini

Episiotomi biasanya merupakan prosedur sederhana.

Anestesi lokal dilakukan untuk mematikan syaraf nyeri di sekitar miss V sehingga Moms tidak akan merasakan sakit ketika area tersebut dipotong.

Jika memungkinkan, dokter atau bidan akan membuat sayatan kecil diagonal dari belakang Miss V, diarahkan ke bawah dan ke satu sisi.

Setelah itu, luka dijahit menggunakan jahitan yang larut setelah kelahiran.

Baca Juga: Artis Ini Melahirkan Bayi Sungsang, Berikut Alasan Operasi Caesar Jadi Pilihan Ketimbang Persalinan Normal

Sayatan episotomi mungkin akan berdarah cukup banyak pada awalnya, tetapi ini akan berhenti dengan tekanan dan jahitan.

Jahitan usai episotomi akan sembuh dalam satu bulan setelah kelahiran.

Bicaralah dengan bidan atau dokter kandungan jika Moms mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan selama masa penyembuhan.

Baca Juga: Annisa Aziza Sempat Cemas Saat Melahirkan Normal Bayi Melintang, Berikut Cara Mengubah Posisinya Dengan Metode ECV