Aktris Cantik Berusia 22 Tahun Ini Jadi Korban Pembunuhan Paling Sadis di Hollywood, Ditemukan Tanpa Sehelai Benang

By Cecilia Ardisty, Kamis, 15 Agustus 2019 | 19:53 WIB
Black Dahlia ()

Nakita.id - Apakah Moms pernah mendengar kasus pembunuhan Black Dahlia yang mendunia itu?

Jika Moms pernah mendengarnya, kasus Black Dahlia adalah kasus pembunuhan terhadap seorang aktris cantik Hollywood, bernama Elizabeth Short.

Kasus Black Dahlia masih menjadi misteri sampai saat ini karena FBI pun tak dapat mengungkapkan fakta pembunuhan sadis tersebut.

Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang

Sebelum masuk ke kasus pembunuhan ini, Elizabeth Short lahir di Hydepark, Massachusetts pada 29 Juli 1924.

Saat berusia 22 tahun, ia pindah ke Hollywood untuk mengejar karier di dunia seni peran.

Di Hollywood ia langsung memeroleh tempat lantaran ia memang mudah bergaul ditambah dengan parasnya yang cantik.

Baca Juga: Bersihkan Telinga dengan Cotton Buds, Wanita Ini Alami Infeksi Otak dan Harus Jalani Operasi

Ia mulai akrab dengan sejumlah kalangan sosialita, salah satunya Mark Hansen, seorang pemilik klub malam dan teater.

Hansen lalu mengajak Short pindah ke rumahnya bersama sejumlah artis lainnya untuk menjadi penghibur para tamu yang datang ke klub Hansen.

Dengan segera, Short menjadi anggota tetap dalam kelompok Hansen dan kondisi ini cukup menguntungkan baginya karena kariernya di film tidak berkembang.

Sebelum ditemukan meninggal, Short sempat membintangi sebuah film Blue Dahlia dan beberapa teman mulai memanggilnya dengan sebutan Black Dahlia karena rambut hitam serta pakaian hitam kesukaannya.

Baca Juga: Karier Tengah Melejit dan Sedang Hamil Tua, Aktris Ini Dibunuh Secara Sadis oleh 'Setan' Ketika Tunggu Suaminya Pulang Kerja!

Kronologi pembunuhan

Pada 9 Januari 1947, Short kembali ke rumahnya di Los Angeles setelah melakukan perjalanan singkat ke San Diego dengan Robert "Red" Manley, pacarnya yang berprofesi sebagai seorang salesman berusia 25 tahun.

Dalam perjalanan, Manley turun sebentar di Biltmore Hotel yang terletak di 506 South Grand Avenue di pusat kota Los Angeles.

Sementara Short bertemu dengan adiknya, yang sedang berkunjung dari Boston.

Short sempat menggunakan telepon lobi di Biltmore Hotel menurut pengakuan pegawai hotel dan beberapa hari setelahnya ditemukan meninggal.

Tepatnya pada 15 Januari 1947 ketika seorang warga setempat sedang berjalan-jalan di Leimert Park, Los Angeles menemukan tubuh Short dalam keadaan terpotong menjadi dua bagian atas dan bawah.

Tidak lama setelah ditemukan, polisi, FBI, dan wartawan pun memenuhi lokasi itu dan melabel kasus ini sebagai kasus pembunuhan paling kejam yang pernah ada—pada masa itu.

Tak ada noda darah sama sekali dalam tubuhnya yang pucat hingga ada dugaan bahwa Short telah dimutilasi di tempat lain dan tubuhnya telah dicuci bersih.

Hasil otopsi menunjukkan adanya tindak kekerasan. Bekas ikatan tali terdapat pada pergelangan tangan dan kaki.

Tidak hanya itu, memar juga ditemukan pada bagian kepala Short, yang mengindikasikan adanya benturan benda tumpul sebelum ia meninggal.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Tangerang, Pelaku Tak Mampu Bayar Tarif Kencan ke Korban

Mutilasi juga diduga dilakukan setelah Short tak bernyawa dan dilakukan sekitar 10 jam sebelum mayatnya ditemukan.

Short ditemukan dalam keadaan telanjang. Meski begitu, tidak ada jejak sperma dalam organ intim Short.

Menepis dugaan bahwa pembunuhnya telah memperkosa Short sebelumnya.

Pihak penyelidik mengatakan bahwa pemotongan tubuh dilakukan dengan sangat rapi, sesuai dengan anatomi manusia.

Ini membuat polisi menaruh kecurigaan bahwa pelaku mungkin saja memiliki latar belakang pendidikan medis atau kedokteran.

Selang beberapa waktu kemudian, sebuah surat diterima oleh kantor polisi setempat.

Surat ini tidak ditulis dengan tangan, tetapi dengan menggunakan huruf-huruf yang disusun dari potongan koran, belakangan disebut dengan istilah "surat kaleng".

Di dalam amplop itu terdapat banyak benda pribadi Short.

Bahkan pengirim surat ini juga mengatakan bahwa benda-benda tersebut adalah barang-barang milik Short yang sebelumnya berada di dalam tas.

Semua barang di dalam amplop beraroma bensin seolah-olah pengirim telah menghapus sidik jarinya dengan bensin.

Berbagai cara pun dilakukan oleh polisi dan FBI demi mendapatkan bukti baru atas jalan gelap kasus ini.

Baca Juga: Sadis! Digigit Sampai Tangannya Patah, Bayi 3 Bulan Tewas Dibunuh Ayah Kandungnya

Namun apa yang mereka lakukan seakan tidak membuahkan hasil.

Sekitar 200 orang telah diinterogasi bahkan sebagian besar dari mereka juga telah melakukan tes kebohongan dan hasilnya nihil.

Berbagai spekulasi pun muncul terkait pembunuhan ini, salah satunya adalah penolakan ajakan untuk berhubungan intim lantaran Short sedang hamil.

Namun teori ini pun luruh karena berdasarkan hasil otopsi, Short tidak sedang hamil, dan belum pernah hamil.

 akhirnya dimakamkan di Oakland, dan ibunya, Phoebe pindah ke daerah di dekat makamnya.