#LovingNotLabelling: Dampak Negatif Selalu Membanggakan Si Kecil, Catat Moms!

By Rachel Anastasia Agustina, Selasa, 27 Agustus 2019 | 19:22 WIB
#LovingNotLabelling: dampak negatif dari terlalu membanggakan Si Kecil. (Freepik/jcomp)

Nakita.id - Tumbuh kembang Si Kecil tentunya menjadi perhatian semua orangtua, bukan begitu Moms?

Jadi tidak heran jika banyak orang tua ingin Si Kecil memiliki tumbuh kembang yang optimal.

Tahukah Moms kalau pola asuh ternyata sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang Si Kecil?

Baca Juga: Hadiri Community Gathering Nakita.id dan Asifit, Moms dari 22 Komunitas Berbagi Pengalaman tentang #LovingNotLabelling pada Si Kecil

Bukan hanya makanan bergizi dan juga lingkungan belajar saja yang memengaruhi itu.

Banyak orangtua dan pendidik profesional yang suka takut untuk memberi label negatif kepada Si Kecil.

Sehingga hal ini membuat banyak orangtua yang mulai terbiasa dengan memberikan label positif kepada Si Kecil.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Meremehkan Si Kecil yang Kurang Aktif Berbicara, Coba Mulai Tanyakan Hal Sederhana Ini

Salah satu label positif yang umum diberikan jika Si Kecil adalah anak yang "berbakat".

Terkadang Si Kecil yang belum mulai mencari potensinya juga suka labeli sebagai anak "berbakat".

Meski pun hal itu dipercaya dapat melatih kepercayaan diri Si Kecil, nyatanya masih ada juga dampak negatif yang ditimbulkan oleh label itu.

Melansir dari theodysseyonline.com inilah beberapa asumsi yang kira-kira dimiliki Si Kecil yang selalu dilabeli "berbakat".

Baca Juga: Akrab dan Hangat, Intip Keseruan Community Gathering #LovingNotLabelling Nakita.id dengan Para Komunitas Moms

1. Si Kecil tidak harus usaha keras untuk nilai bagus

Dilabeli "berbakat" secara tidak langsung memberikan asumsi bahwa Si Kecil tidak harus bekerja keras untuk nilai bagus.

Karena "berbakat" dipercaya sebagai kemampuan alami yang hebat atau sering dianggap hadiah istimewa.

Mereka bisa cenderung menyepelekan segala hal karena dianggap memiliki bakat yang lain. 

Baca Juga: Bukan dengan Melabel, Ini Kiat yang Bisa Moms Lakukan Agar Si Kecil Mau Mendengarkan #LovingNotLabelling

2. Si Kecil akan terus unggul dan melampaui anak-anak pada umumnya

Misalnya, seorang anak usia 5 tahun yang memiliki kemampuan untuk bersaing dengan anak-anak yang jauh lebih tua darinya sepanjang karier akademiknya.

Hal ini akan membuat harapan untuk melampaui kemampuannya kerap meningkat.

Pada usia 5 tahun, Si Kecil dapat bersaing dengan anak berusia 7 tahun, sehingga pada usia 12 ia bersaing dengan anak berusia 18 tahun.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Gunakan Rasa Malu Anak untuk Mengontrolnya, Bisa Jadi Boomerang!

Pada usia 18 tahun, anak bersaing dengan orang-orang di usia 20-an hingga akhir.

Sehingga label ini secara tidak langsung memaksa Si Kecil untuk 'bersaing' dengan seseorang yang sudah lebih berpengalaman.

Tentunya hal itu bisa menjadi berat untuk Si Kecil.

3. Si Kecil berbakat di bidang akademik dan non-akademik

Si Kecil yang dianggap berbakat di bidang akademis suka dikaitkan dengan berbakat di bidang lain.

Baca Juga: #LovingNotLabelling Berpotensi Rusak Masa Depan, Jangan Ucapkan Sederet Hal Ini Pada Anak

Nyatanya stigma tersebut menambahkan lebih banyak beban kepada Si Kecil.

Karena Moms secara tidak langsung 'memaksa' mereka untuk bisa melampaui anak-anak seusianya.

Selain itu Moms juga memberatkan Si Kecil dengan pikiran mereka harus unggul juga di bidang lainnya.

Nah karena itu Moms harus bisa menempatkan waktu yang tepat untuk memuji atau pun meng kritik Si Kecil ya.

Sehingga label-label tersebut tidak secara langsung Moms berikan kepada mereka.