Bolehkah Usai Bersalin Suntik KB?

By Ipoel , Kamis, 3 Januari 2013 | 08:00 WIB
Ilustrasi melahirkan ()

Nakita.id - Dokter Judi, saya (28) ibu seorang putra (15 bulan). Saya melahirkan secara normal. Tanpa sepengetahuan saya, perawat di Rumah Sakit memberikan suntikan KB 2 hari setelah saya melahirkan. Awalnya saya mengira itu suntikan supaya jahitan bekas melahirkan cepat kering. Setelah saya tanya, ternyata itu suntikan KB tiga bulanan. Bukankah alat KB itu seharusnya dipakai setelah masa nifas selesai? Beberapa bulan kemudian saya memutuskan berhenti KB tapi hingga saat ini tak kunjung haid. Kenapa ya, Dok? Saya memang masih menyusui meskipun produksi ASI makin berkurang. Apakah itu penyebab tak terjadi haid? Terus terang Dok, saya takut mengalami penyakit pada organ reproduksi. Atas penjelasan Dokter saya ucapkan terima kasih.Yuli - Manado

Jawab:

Sebaiknya Ibu tanyakan kembali apa betul suntik KB yang diberikan adalah suntikan untuk setiap tiga bulan (depo provera)?

Menyusui dapat berfungsi sebagai metode KB apabila dilakukan secara eksklusif.

Artinya, Ibu memberikan ASI saja selama enam bulan tanpa makanan atau minuman tambahan apa pun kepada bayi.

Selama pemberian ASI eksklusif terjadi penekanan yang kuat secara hormonal terhadap pulihnya kesuburan, sehingga Ibu tidak memperoleh menstruasi.

Bila ASI semakin berkurang, apalagi disertai dominasi pemberian pengganti ASI, maka pulihnya kesuburan akan semakin cepat dan dengan demikian datangnya haid juga akan semakin cepat.

Bila Ibu merasakan ada perubahan pada tubuh, misalnya timbul mual-mual atau perut rasanya membesar, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mencari penyebab kenapa Ibu belum juga haid.

Adanya kista ovarium yang besar atau gangguan pada rongga rahim dapat menimbulkan gangguan haid. Terima kasih atas pertanyaannya.