Ayah Suherman bernama Juminta, pria yang sudah berusia senja.
Suherman pun lantas memukul sang ayah dengan membabi buta.
Pukulan tersebut rupanya mengenai kepala dan sekujur tubuh sang ayah hingga membuat Juminta tewas seketika.
Setelah melakukan tindakan keji itu, rupanya Suherman langsung pergi begitu saja meninggalkan sang ayah yang sudah tak bernapas.
Ia pun lantas pergi menuju ke rumah sang kakak yang rumahnya tak jauh dari tempat Suherman tinggal.
Alangkah terkejutnya saat salah satu anggota keluarga di pagi hari melihat kondisi Juminta yang sudah penuh dengan darah.
Tak tinggal diam, keluarga pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak yang berwajib.
Tak berselang lama, Suherman ditangkap saat masih berada di rumah sang kakak.