Moms, Anak Bisa Saja Terkena Ataksia, Kenali Gejala dan Jenisnya!

By Puput, Jumat, 6 September 2019 | 18:49 WIB
Ilustrasi anak sakit rahang ()

Ataksia kronis-non-progresif

Kondisi ini adalah penyebab paling sering kerusakan otak dengan tingkat kejadian 1,5 orang per  1000 bayi baru lahir.

Anak-anak yang terkena dampak menunjukkan beberapa menunjukkan keterlambatan kognitif, kejang epilepsi, kelenturan, gangguan gerakan, koordinasi dan anomali neuro-behavioral seperti agresivitas dan kegelisahan.

Ataksia progresif serebelum

Ataksia yang paling terkenal dari ataksia yang diturunkan termasuk ataksia serebelar dominan autosom yang dilaporkan sebagai ataksia serebelar spino-serebelar (SCA) dan ataksia serebelar resesif autosomal (ARCA).

Baca Juga: Temukan Sosok Papa Baru, Vanessa Angel Ungkap Alasannya Ogah Follow Media Sosial Ayah Kandungnya:

Beberapa penyakit keturunan yang berhubungan dengan ataksia mungkin dapat diobati.

Pengobatan simtomatik dan manajemen suportif dapat meringankan jalannya gangguan ini.

Moms, mengenali ataksia pada anak-anak mungkin sulit.

Ini mungkin diabaikan terutama pada anak-anak yang masih kecil.

Pemeriksaan fisik dan perawatan yang benar berguna untuk mendeteksi tanda-tandanya.

Segera ke dokter bila anak menunjukkan gejala ataksia agar dapat ditangani dengan tepat.