Panen Kontroversi Hingga Dinilai Menikmati Kehaluan, Psikolog Justru Sebut Barbie Kumalasari Bisa Jadi Inspirasi, Kok Bisa?

By Yosa Shinta Dewi, Selasa, 17 September 2019 | 14:48 WIB
Asal editan foto Barbie Kumalasari (instagram/barbiekumalasari & youtube 'Brownies')

Nakita.id - Nama Barbie Kumalasari memang sudah tak asing lagi ya Moms.

Semenjak skandal 'ikan asin' nama Kumalasari menjadi perbincangan publik karena gelagatnya.

Mulai dari kontroversi kekayaannya yang ternyata tak terbukti hingga debutnya di dunia tarik suara.

Baca Juga: Kecurigaan Bopak Castello Terbukti Benar, Tes DNA Buktikan Ia Bukan Ayah Biologis dari Anak Putri Mayangsari

Bak melupakan Galih Ginanjar yang masih mendekam di balik jeruji besi.

Barbie Kumalasari malah melenggang ke sana ke mari mengumbar kontroversi lain.

Bagaimana tidak, baru saja wanita yang memiliki nama asli Kumalasari Mukhlisah ini mengaku pernah tinggal di Nevada.

Tak sampai di situ saja, gaya ngomong bahasa Inggris yang terlontar dari mulut istri Galih Ginanjar itu juga tak luput dari sorotan.

Kerap menjadi bahan perbincangan warganet, nampaknya Kumalasari semakin terbiasa dengan cibiran yang ditujukan padanya.

Bahkan, tak pelak banyak pihak yang menyangka apa yang dilakukan Barbie adalah gimmick yang sengaja dilakukan untuk mendobrak eksistensi.

Barbie Kumalasari juga kerap diundang talk show.

Dan ia pun tak luput dari pertanyaan mengenai 'menikmati kehaluan' yang sedang ia lakoni.

Baca Juga: Miris! Seorang Ayah Perkosa dan Jual Anak Kandung pada Pria Hidung Belang Seharga Rp500 Ribu Sampai Hamil 5 Bulan

"Mbak Berbong, mau nanya sedikit doang dong Mbak Berbong, dengan kehaluan-kehaluan yang tadinya mungkin di-setting di-setting supaya dibicarakan enjoy menikmati perhatian semua masyrakat, tapi lama-lama takut rusak dan scratch beneran nggak sih isi di dalemnya?" tanya Iksan dikutip Nakita.id dari unggahan 'Insert Story' (16/9/19).

Barbie Kumalasari dinilai menikmati kehaluan

"Ohh, InsaAllah sih enggak.

"Karena bagaimana kan saya punya title.

"Title-nya kan udah lawyer, jadi yang namanya lawyer kan itu nggak bakalan ketuker kan," tukas Barbie Kumalasari.

Berlindung dengan perannya sebagai pengacara, Barbie Kumalasari mengatakan bahwa dirinya tetap percaya diri dengan sikap konyolnya di layar TV.

Bahkan, ia mengaku berencana untuk menggelar konser.

Sikap Barbie Kumalasari ini juga tak luput dari komentar psikolog, Moms.

Intan Erlita menyinggung soal cara pembawaan diri Barbie Kumalasari dan dampak ke depannya.

Baca Juga: Viral Video Emak-Emak Baku Hantam di Kondangan karena Rebutan Rendang, Warganet Sebut Hanya Settingan Iklan Rendang

"Boleh aja sih bebas aja kita mau mem-branding atau kita mau memunculkan imej apa di teman-teman, di orang lain, atau di permirsa, itu bebas aja.

"Tapi sebagai publik figure yang harus dipahami adalah kalian punya tanggung jawab.

"Contohnya adalah misalnya Barbie Kumalasari kan dengan bahasa Inggrisnya yang sekarang bikin orang bertanya-tanya 'beneran nggak sih, beneran bisa ataungga sih?'" Jelas Intan Erlita.

Bahkan, Intan Erlita memaparkan bahwa Barbie Kumalasari bisa menjadi inspirasi orang lain.

"Sekarang begini aja, gimana nggak akhirnya Barbie kolaborasi atau belajar gitu ya misalnya dengan bahasa Inggris yang baik dan benar.

"Jadi itu bisa menjadi inspirasi buat mereka-mereka sekarang 'oh ternyata seorang Barbie Kumalasari aja yang tadinya guyon-guyon ternyata dia kalau belajar dia bisa kok'," tukas Intan Erlita.

Erlita juga mengingatkan Barbie Kumalasari agar lebih berhati-hati.

Sebab, apa yang dilakukannya saat ini masih bisa dilacak hingga 10 sampai 15 tahun ke depan.

Baca Juga: BERITA POPULER: Lepas Hijab, Asha Shara Ganti Penampilan dan Beri Komentar Menohok hingga Lika-liku Petualangan Cinta Vicky Prasetyo yang Penuh Gimmick

Yang tentunya akan berpengaruh dengan profesi Barbie Kumalasari sebagai pengacara.

"Kemudian yang kedua, tadi aku bilang, boleh aja kita bikin imej siapa pun juga.

"Tapi kan sayangya, tadi dibilang Barbie Kumalasari adalah seorang lawyer, artinya punya ada sisi yang lain sebenarnya ini karena orang melihatnya lebih pinter, lebih misalnya mempunyai sesuatu nilai lebih.

"Nanti kalau create yang tadi yang kalau kata teman-teman adalah halu tadi ya terlalu berlebih, akhirnya ini membunuh karakter lawyernya.

"Sesuatu yang kita create sekarang kita harus pikir bahwa ini akan terjadi kira-kira impact-nya di depan seperti apa, karena rekam jejak yang kita lakukan saat ini nggak akan pernah terhapus di 10 atau mungkin 15 tahun ke depan," jelas Erlita.