5 Jenis Tantrum Yang Umum Terjadi Pada Si Kecil, Moms Wajib Tahu!

By Puput Sarintiya, Selasa, 24 September 2019 | 12:02 WIB
tantrum pada anak (pixabay.com)

Nakita.id - Menurut para ahli, tantrum didefinisikan sebagai ledakan emosi atau kemarahan pada anak-anak dari usia 1 hingga 5 tahun.

Muncul dengan kemarahan dan tangisan tiba-tiba yang tidak terkendali, dalam banyak kasus tanpa alasan yang jelas.

Si Kecil bisa menangis, menendang, dan menjerit bahkan berguling di tanah, atau melakukan hal-hal lainnya untuk mengekspresikan kekesalannya.

Baca Juga: 'Tendang' 2 Calon untuk Jadi Anggota DPR, Mulan Jameela Dihujat Warga Garut hingga Ada Spanduk dengan Tulisan yang Menohok Ini

Sebagian besar orang tua takut jika anak terkena tantrum.

Jadi penting bagi Moms untuk membedakan antara jenis tantrum dan mengetahui alasan kenapa Si Kecil bisa alami tantrum dan bagaimana bereaksi terhadap Si Kecil yang tantrum.

Mengutip dari Youaremom, Ada 5 jenis tantrum  yang umum terjadi pada Si Kecil yang wajib Moms ketahui:

1. Tantrum cari perhatian dan menuntut sesuatu

Amukan ini paling sering digunakan oleh anak-anak untuk meminta perhatian lebih, baik karena mereka merasa iri pada salah satu saudara mereka, atau hanya memberi mereka lebih banyak waktu.

Para ahli mengatakan bahwa kemarahan ini kadang terjadi karena anak merasa terisolasi.

Sikap terbaik yang harus diambil Moms adalah membiarkan Si Kecil tenang untuk mengamati alasan mengapa dia bertindak seperti ini.

Mungkin juga karena fakta bahwa permintaannya belum dipenuhi.

Baca Juga: Mewahnya Rumah Denada dengan 4 Lantai, Tapi Lokasinya Horor Bikin Raffi Ahmad 'Ketakutan', Kok Bisa?

Penting bagi Moms untuk lebih memperhatikan Si Kecil ketika dia berbicara pada Moms dan beri pengertian bahwa ia tidak selalu bisa mendapatkan semua yang diinginkan.

Selama amukan yang dimaksudkan untuk mendapatkan perhatian, anak-anak menangis, menendang dan berguling di tanah, atau kadang-kadang mereka bahkan berhenti bernapas selama beberapa detik.

Sebaiknya Moms jangan mengalah pada permintaan Si Kecil agar ia tidak melakukan hal yang sama di setiap ia tidak mendapatkan apa yang ia mau.

Biarkan ia sendiri sebentar, dan setelah ia tenang, cobalah untuk berbicara dengannya dan buat ia mengerti alasan kenapa Moms tidak mau fmemenuhi permintaannya.

2. Tantrum frustasi atau kelelahan

Amukan jenis ini sangat umum. Itu pertanda bahwa Si Kecil tidak memiliki kendali penuh atas perasaan dan emosinya.

Oleh karena itu, ia menangis dan menjadi kesal.

Sering kali, frustrasi adalah hasil dari tidak memahami instruksi yang diberikan kepadanya.

Jika ini masalahnya, penting bagi Moms untuk menghabiskan waktu untuk menjelaskan berbagai hal dan berbicara tentang perasaannya.

Baca Juga: Barbie Kumalasari Ngaku ke Amerika Cuma 8 Jam, Begini Kata Maskapai Tentang Kebenarannya:

Juga, baik bagi Moms untuk merayakan pencapaian dan upayanya, karena itu akan membuatnya merasa dihargai.

Di sisi lain, Si Kecil mungkin mengamuk hanya karena ia lelah dan perlu istirahat.

Dalam kasus ini, Moms harus membawanya ke tempat tidur dan membiarkannya beristirahat.

Setelah beberapa saat, amukannya akan hilang.

3. Tantrum penolakan

Tantrum ini disebabkan karena Si Kecil menolak untuk melakukan sesuatu yang Moms perintahkan padanya.

Misalnya Si Kecil menolak untuk tidur, berangkat sekolah, makan, mandi, dan lain-lain.

Sebaiknya, analisis apakah situasinya menyebabkan semacam stres atau kecemasan pada Si Kecil.

Baca Juga: Berikut Ini Vitamin Saat Hamil yang Disarankan untuk Moms, Catat!

Jika demikian, Moms tidak boleh memaksa Si Kecil untuk melakukan hal-hal tertentu.

Yang penting adalah, Moms tidak merasa kasihan atau luluh karena tangisan dan kemarahan Si Kecil.

Terkadang untuk menghindari berbagai jenis amukan dapat dilakukan dengan memperingatkan Si Kecil sebelumnya tentang apa yang harus dilakukan.

4. Tantrum agresif

Moms, amukan jenis ini bersifat agresif dan kadang-kadang Si Kecil dapat lepas kendali.

Selain menjerit dan menangis, Si Kecil bahkan akan menabrak atau memukul orang lain atau melemparkan benda-benda di sekitarnya tanpa ia sadari.

Jika hal ini terjadi, solusi terbaik adalah membawa Si Kecil ke tempat yang sunyi dan membiarkannya sendirian sebagai hukuman agar ia dapat memahami kesalahannya.

Baca Juga: Miliki Penghasilan Fantatis dan Jabatan Tinggi di Perusahaan, Kekayaan Reino Barack Malah Jadi Pergunjingan Karena Foto Ini

Setelah 10 menit, cobalah untuk berbicara dengannya dan jelaskan alasan mengapa ia tidak boleh bertindak seperti itu.

Penting untuk mengetahui dan membedakan jenis amarah, bagaimana amarah itu berasal, dan bagaimana kita harus merespon ya, Moms.

5. Tantrum menyakiti diri sendiri

Dalam hal ini, Si Kecil akan kehilangan kendali dan berakhir dengan menyakiti orang lain atau bahkan dirinya sendiri.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Moms harus menenangkannya dan berbicara dengannya dengan tenang.

Setelah beberapa menit, Si Kecil akan sadar atau bosan marah pada Moms.

Baca Juga: Sempat Alami Perlakuan 'Kejam' Ahmad Dhani, Maia Estianty Buka-bukaan tentang Caranya Move On dari Masa Lalu yang Pelik

Jika Si Kecil biasanya memiliki jenis reaksi ini, penting bagi Moms untuk berbicara dengannya dan menjelaskan cara-cara alternatif yang dapat menunjukkan kemarahannya pada saat ia mulai tenang.

Jangan biarkan ia memukul dirinya sendiri atau menyerang orang lain.

Sebagai orang tua, sangat penting untuk memahami bagaimana otak anak kita bekerja, karena dalam kebanyakan kasus mereka tidak bertindak dengan penuh perhitungan.

Singkatnya, mereka masih tidak memiliki kendali atas emosi atau tindakannya, karena otak Si Kecil masih dalam perkembangan dan mereka belum memiliki kapasitas untuk mengelola tindakan mereka.