#LovingNotLabelling: Jessica Iskandar Sering Bacakan Buku Cerita untuk Anaknya Sebelum Tidur, Ternyata Manfaat Buat Anak Luar Biasa

By Riska Yulyana Damayanti, Minggu, 29 September 2019 | 14:23 WIB
#LovingNotLabelling: Jessica Iskandar sering membacakan cerita untuk anaknya sebelum tidur, ternyata manfaatnya luar biasa (Instagram/ @inijedar, Pixabay.com/ StockSnap)

Nakita.id - Setiap orangtua pastinya memiliki cara masing-masing untuk mendidik dan mengasuh anaknya.

Beberapa waktu lalu, Jessica Iskandar membagikan salah satu caranya mengasuh El Barack.

Dalam tayangan di "Ngopi Dara" (24/9/2019) Jessica mengaku sering membacakan buku cerita untuk anaknya di malam hari.

Baca Juga: Kocak! Mendadak Diidolakan Warganet, Salah Satu Pacar Ketua BEM Protes Kekasihnya Jadi Incaran Banyak Wanita: 'Jujur Aku Sakit Hati Banget'

"Oh jadi kamu setiap malem masih suka bacain buku (untuk EL Barack)?" Tanya Nia.

"Masih (membacakan buku) sampe sekarang," jawab Jessica.

Tahukah Moms, membacakan buku cerita pada anak sebelum tidur seperti yang dilakukan Jessica Iskandar ternyata memiliki manfaat yang luar biasa loh.

Baca Juga: Beda Jauh! Bebby Fey Nangis Tersedu Ibunya Jatuh Sakit, Atta Halilintar Lakukan Hal Ini Bersama Para Pengacara

Dilansir dari Parents.com, cerita pengantar tidur telah lama diketahui menumbuhkan ikatan orangtua-anak dan mempersiapkan anak-anak untuk tidur.

Namun belakangan ini para peneliti telah menempelkan kekuatan lain pada rutinitas malam hari ini.

Salah satunya yaitu bisa meningkatkan kemampuan otak anak.

"Penelitian saraf menunjukkan bahwa ketika orang tua dan pengasuh berinteraksi secara verbal dengan anak-anak, termasuk membaca untuk mereka maka anak-anak belajar lebih banyak daripada yang pernah kita bayangkan," kata G. Reid Lyon, Ph.D., kepala perkembangan anak dan cabang perilaku dari Institut Nasional Kesehatan Anak dan Pembangunan Manusia di Bethesda, MD.

Tetapi mungkin manfaat paling besar membaca cerita sebelum tidur yang ditemukan dalam beberapa tahun terakhir adalah dapat mengubah otak anak-anak untuk mempercepat penguasaan bahasa mereka.

Baca Juga: Pengakuan Barbie Kumalasari Soal Sikapnya yang Sering Disebut Halu Bikin Heboh Warganet

"Ada indikasi yang jelas tentang perbedaan neurologis antara anak-anak yang telah secara teratur membaca dan yang tidak," kata Dr. Lyon.

Para peneliti dalam studi NICHD yang berlangsung di Universitas Yale di New Haven, CT, dan University of Texas di Austin telah menemukan bahwa gambar elektronik otak anak-anak yang dianggap jarang membaca cerita menunjukkan sedikit aktivitas di area pemrosesan verbal.

Tetapi setelah para peneliti menghabiskan satu hingga dua jam sehari selama delapan minggu membaca untuk anak-anak itu dan melakukan latihan literasi lainnya, aktivitas otak anak-anak tersebut menjadi berubah seperti anak yang sering membaca buku.

Baca Juga: Bukti Hidupnya Sudah Berubah! Selain Dapat Mobil Pribadi, Betrand Peto Juga Pakai Outfit yang Harganya Bikin Melongo

Meningkatkan jumlah kosa kata

Membacakan cerita anak juga bisa menambah kosa kata mereka loh.

Pasalnya buku dapat memperkenalkan ide dan objek kepada anak-anak, seperti bubur atau kanguru yang berada di luar lingkungan langsung mereka.

Sebaiknya, carilah kisah-kisah yang mengandung kaya bahsa atau penuh warna.

Baca Juga: Kisruhnya dengan Atta Halilintar Kian Memanas, Rumah Mewah Bebby Fey di Kampung Jadi Sorotan

Mengembangkan keterampilan otak

Selain memperbanyak kosa kata, membaca buku berulang kali bisa mengembangkan keterampilan otak anak loh.

Menurut Virginia Walter, Ph.D, profesor di sekolah pascasarjana pendidikan dan studi informasi di University of California, Los Angeles mengatakan jika saat pertama kali anak mendengarkan cerita, mereka hanya menyerap sebagian cerita.

Baca Juga: Miliki Ikatan yang Kuat dengan Thalia, Nyai Ratu Kidul Ramal Betrand Peto Bakal Jadi Menantu Ruben Onsu

Namun setelah cerita itu sering dibacakan, anak mulai memperhatikan pola dan urutan dari apa yang dikisahkan.

Mereka juga akan belajar memprediksi apa yang akan terjadi dari kisah itu berdasarkan pengetahuan sebelumnya.