Makan Sambil Berlarian, Mulut Bocah 1 Tahun Ini Tertusuk Sumpit hingga Menembus Otak

By Poetri Hanzani, Rabu, 2 Oktober 2019 | 13:21 WIB
Ilustrasi sumpit (freepik)

Nakita.id - Saat makan, terkadang Si Kecil tidak bisa diam ya Moms.

Bahkan, kerap kali mereka berlari-lari di sekitar meja makan atau ruangan rumah.

Berlarian sambil makan bukan tidak mungkin bisa berbahaya bagi anak.

Sebaiknya Moms harus selalu berhati-hati atau larang anak melakukan hal itu untuk menghindari sesuatu yang tak diinginkan.

Baca Juga: Berhasil Selamatkan Diri dari Maut, Anak Ini Berlari Meminta Bantuan dengan Pisau Tertancap di Wajah

Seperti kejadian yang dialami oleh seorang bocah asal Tiongkok ini.

Melansir worldofbuzz, menurut Oriental Daily, bocah berusia 1 tahun ini harus menjalani operasi untuk mengangkat sumpit yang menancap di mulut dan menembus otaknya.

Kejadian ini bermula, di mana bocah itu mulai belajar berjalan dan berlarian seperti yang dilakukan anak berusia satu tahun lainnya.

Pada saat itu, ia tengah memegang sumpit di tangannya.

Ketika sedang asyik bermain-main, ia pun tersandung dan jatuh ke lantai.

Namun sayang, saat ia terjatuh, sumpit yang dipegangnya justru memasuki mulut dan menembus sampai ke otaknya.

 

Melihat hal mengerikan itu, dengan segera keluarganya langsung membawa ia ke rumah sakit terdekat.

Dari hasil CT Scan, dokter memutuskan untuk segera melaksanakan operasi mengangkat sumpit yang tertancap di mulutnya itu.

Selama operasi berlangsung, dokter mengatakan jika sumpit itu telah menembus otaknya sekitar 2 cm.

Baca Juga: Sudah Berkonflik Meskipun Baru Satu Hari Dilantik Menjadi Anggota DPR, Rachel Maryam Beri Pesan Khusus untuk Mulan Jameela

Tak hanya itu, dokter juga mengungkapkan bahwa sumpit telah menembus vena jugularis internal bocah itu.

Bahkan, masih terdapat butiran nasi yang menempel di sumpit itu.

Beruntung, operasi berjalan sukses dan bocah itu selamat karena sumpit tersebut tak terlalu jauh menembus ke dalam otaknya.

Saat ini, bocah itu masih menjalani perawatan di unit perawatan intensif meskipun ia berisiko mengalami infeksi intrakranial.