Ketahui Penyebab Tekanan Darah Rendah Selama Kehamilan, Bisa Jadi Moms Mengalaminya

By Ayu Novi Nurdiyanti, Rabu, 2 Oktober 2019 | 18:00 WIB
Tekanan darah rendah pada ibu hamil. (freepik.com)

Nakita.id - Bila Moms sering pusing dan lemas, itu tandanya Moms mengalami tensi darah rendah saat mengandung.

Pada trimester 2 kehamilan, secara alamiah ibu hamil mengalami hipotensi, yaitu penurunan tekanan darah karena perubahan hormonal dan sirkulasi darah selama kehamilan.

Tekanan darah menurun, karena terjadi peningkatan volume darah dalam sirkulasi dan pembuluh-pembuluh darah melebar.

Baca Juga: Mudah Lelah Akibat Tekanan Darah Rendah, Ini Pola Makan Tepat yang Bisa Moms Terapkan

Selain itu, seiring membesarnya rahim juga dapat membuat tekanan pada pembuluh darah semakin besar.

Hipotensi atau tekanan rendah rendah saat hamil dapat bertahan hingga akhir kehamilan dan akan kembali menjadi normal pascapersalinan.

Akan tetapi, Moms tak perlu khawatir karena umumnya tak membahayakan Moms dan janin.

Hal ini normal terjadi dan memang tak bisa dihindari.

Baca Juga: Disinggung Enji yang Tiba-tiba Muncul Ingin Bertemu Sang Anak, Ayu Ting Ting Berikan Tanggapan Sinis, 'Udah Dipendem Sama Laut Kali'

Batasan tekanan darah normal seharusnya tidak kurang dari 90/60 mHg dan tidak lebih dari atau sama dengan 140/90 mmHg.

Saat hamil, umumnya terjadi penurunan tekanan darah diastolik lebih banyak dibandingkan sistolik, yaitu sistolik sebesar 5—10 mmHg sedangkan diastolik bisa mencapai 15 mmHg.

Umumnya, hipotensi pada ibu hamil hanya menimbulkan gejala ringan, seperti pusing, sakit kepala, mata berkunang-kunang, mual, muntah, badan lemas, atau terasa ingin pingsan, dan keluar keringat dingin.

Baca Juga: Makan Sambil Berlarian, Mulut Bocah 1 Tahun Ini Tertusuk Sumpit hingga Menembus Otak

Hal ini terutama dirasakan pada saat perubahan posisi berdiri secara cepat dari posisi duduk atau tidur. 

Meski hipotensi bukanlah penyakit karena termasuk normal terjadi dalam masa kehamilan, namun kehati-hatian tetap diperlukan.

Pasalnya, hipotensi dapat berbahaya jika menyebabkan gejala berat, seperti perdarahan, nyeri kepala hebat, gangguan penglihatan, nyeri dada, sesak napas, dan kelemahan pada salah satu bagian sisi tubuh.

Baca Juga: Rieke Diah Pitaloka 'Oneng' Dilantik untuk Ketiga Kalinya Sebagai Anggota DPR, Begini Ucapan Maaf dan Terima Kasihnya

Pada kasus-kasus tersebut, dapat menyebabkan kerusakan seluruh organ tubuh, mulai ginjal, liver, jantung, dan lainnya.

Untuk itu, jangan pernah mengabaikan jadwal kunjungan rutin ke dokter guna memeriksakan kehamilan.

Pasalnya, saat kunjungan antenatal itu, tekanan darah Moms akan diukur sehingga bisa diketahui ada atau tidaknya masalah pada tekanan darah.

Baca Juga: Tak Hanya Sumpah Serapah, Bebby Fey Beri Pesan Nyelekit Ini untuk Atta Halilintar, Seret Keluarga Si Youtuber

Jadi, meski hipotensi saat hamil merupakan hal normal, namun tetap harus dipastikan kondisi kesehatan Moms dan janin tidak terganggu dengan terjadinya hipotensi.

Jika terjadi gejala seperti itu segera konsultasikan ke dokter ya, Moms.