Anak Kembar Irish Bella dan Ammar Zoni Meninggal Sebelum Dilahirkan, Ini 7 Penyebab Bayi Bisa Meninggal Dalam Kandungan

By Diah Puspita Ningrum, Senin, 7 Oktober 2019 | 08:26 WIB
Irish Bella dan Amar Zoni di kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (15/9/2019) (KOMPAS.com/ANDIKA ADITIA)

Nakita.id - Pasangan artis Irish Bella dan Ammar Zoni harus merasakan duka yang mendalam.

Belum sempat menimang anak kembar mereka, pasangan yang menikah 28 April 2019 ini harus kehilangan buah cintanya.

Bayi kembar Ammar Zoni dan Irish Bella dikabarkan meninggal dunia pada (6/10/2019) siang kemarin.

Baca Juga: Disebut Berbahaya, Mengapa Sunat Perempuan Justru Diberikan Oleh Tenaga Medis Profesional?

Hal tersebut dibenarkan oleh manajer Ibel, DZ, ketika dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon.

"Iya betul (meninggal). Tadi pagi ke siang ya (meninggal dunia). Saya kurang ini waktunya," kata DZ.

Menurut keterangan DZ, usia janin Irish masih sekitar 25 atau 26 minggu saat meninggal dunia.

Baca Juga: Bayi Kembarnya Meninggal Dunia, Potret Irish Bella Lakukan Salat di Tempat Tidur Rumah Sakit Banjir Doa Warganet

Namun, hingga kini masih belum diketahui apa penyebab meninggalnya anak pertama Irish dan Ammar.

DZ belum dapat mengungkap penyebab kematian calon buah hati artisnya itu karena takut ada kesalahan.

"Penyebabnya saya enggak bisa ngomong. Saya takut salah. Itu ada bahasa kedokteran yang saya enggak ngerti," ucap DZ.

Baca Juga: Sering Bikin Sensasi, Roy Kiyoshi Ogah Terawang Masa Depan Lucinta Luna: 'Gue Pernah Dicakar!'

Sebelum anaknya meninggal, Irish Bella sempat dirawat di rumah sakit selama satu minggu.

"Masuk rumah sakitnya hampir seminggu. Cek biasa aja, mungkin dokternya melihat ada sesuatu jadi harus disuruh dirawat," katanya lagi.

Calon bayi kembar Irish dan Ammar pun telah dimakamkan kemarin malam.

"Sudah (dimakamkan)," ujarnya.

Baca Juga: LovingNotLabelling: Anak Tak Mau Nurut dan Dengarkan Perkataan Moms? Jangan Labeli, Atasi dengan Trik Jitu Ini

Terkait kabar duka ini, 'Nakita.id' berhasil menghimpun informasi kemungkinan penyebab bayi meninggal dunia dalam kandungan.

Berikut tujuh penyebab janin meninggal dalam kandungan menurut Dr Bambang Fadjar, SpOG, dari RS Premier Bintaro, Tangerang:

1. Gawat janin

Lewat tali pusat, nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan janin dialirkan.

Jika tali pusat terpelintir, tentu suplainya akan terganggu, bahkan terhenti.

Biasanya terjadi karena gerakan janin yang sangat berlebihan, terutama gerakan yang satu arah saja.

Bisa juga karena kondisi Moms yang menderita penyakit tertentu seperti diabetes, jantung, dan hipertensi yang menyebabkan janin mengalami kekurangan oksigen sehingga ia bergerak liar dan membuat alit pusat terpelintir.

Atau, air ketuban habis, otomatis tali pusat terkompresi antara badan janin dengan sang ibu yang mengakibatkan janin "tercekik" karena suplai oksigen terhenti.

Baca Juga: Selain Viral Foto Mulan dan Dhani, Terkuak Melalui' Video' Raffi Ahmad Justru Ngaku Bercumbu Mesra dengan Wanita Ini, Nagita: Puas-puasin!

2. Kehamilan lewat waktu

Umumnya, kehamilan ditargetkan hingga usia 42 minggu.

Jika lebih dari itu, dianggap hamil lewat waktu.

Plasenta akan mengalami penuaan sehingga fungsinya berkurang, yang dikhawatirkan janin akan kekurangan asupan nutrisi dan oksigen.

Selain itu, cairan ketuban akan menjadi kental dan hijau, yang jika terisap janin dan masuk ke paru-parunya dapat menimbulkan keracunan, infeksi, hingga meninggal dunia.

3. Golongan darah janin tidak cocok dengan Moms

Inilah penyebab janin meninggal dalam kandungan yang juga bisa terjadi.

Yaitu, darah Moms tidak cocok dengan janin, seperti pada golongan darah A, B, O.

Janin bisa saja memiliki golongan darah A atau B, sementara Moms bergolongan darah O.

Atau, bisa juga sebaliknya.

Ketidakcocokan ini membuat nutrisi dan oksigen sulit masuk ke dalam janin, sementara darah Moms akan membuat zat antibodi yang menyebabkan pertumbuhan janin terhenti.

Baca Juga: Selain Viral Foto Mulan dan Dhani, Terkuak Melalui' Video' Raffi Ahmad Justru Ngaku Bercumbu Mesra dengan Wanita Ini, Nagita: Puas-puasin!

4. Penyakit Moms dan infeksi

Gangguan penyakit pada ibu hamil juga bisa menjadi penyebab janin meninggal dalam kandungan.

Contoh: diabetes, jantung, hipertensi, gangguan kekurangan gizi, dan lainnya.

Penyakit-penyakit ini akan mengurangi asupan nutrisi ke janin sehingga janin tidak dapat tumbuh dengan baik.

Selain itu, infeksi bakteri ataupun virus juga akan membuat pertumbuhan janin terganggu, bahkan meninggal.

5. Kelainan genetik dan bawaan

Kelainan genetik, misalnya, kelainan pada kromosom janin, dapat membuat pertumbuhan janin terhenti.

Atau juga terjadi kelainan bawaan pada janin, semisal jantung janin tak tumbuh sempurna, mengalami kebocoran, paru-paru tak bisa mengembang, atau kelainan lainnya yang dapat mengakibatkan kematian janin.

Baca Juga: Sempat Viral Arya Wiguna 'Demi Tuhan', Lama Tak Muncul Ternyata Begini Profesinya, Diluar Dugaan!

6. Trauma saat hamil

Ibu hamil yang mengalami kecelakaan sehingga terjadi benturan di perut bisa berakibat plasenta terlepas.

Meski hanya terlepas sebagian, namun tetap dapat terjadi perdarahan sehingga asupan nutrisi dan oksigen ke dalam tubuh janin terhenti.

7. Rhesus darah tidak cocok

Ketidakcocokan ini, misalnya terjadi karena janin mengikuti rhesus darah Dads yang lebih dominan.

Padahal, rhesus (Rh) Dads dan Moms berbeda; Moms Rh negatif dan Dads Rh positif.

Ketidakcocokan ini dapat memengaruhi kondisi janin, seperti: janin mengalami hidrops fetalis, reaksi imunologis berlebihan yang dapat memunculkan pembengkakan kulit janin, cairan berlebih dalam rongga perut, penumpukan cairan di dalam rongga dada atau rongga jantung, yang membuat janin tak dapat melangsungkan hidupnya.