"Itu karena emang masa kecil kurang (kasih sayang) dari sosok ayah. Jadi emang sangat butuh itu."
Akan tetapi, Gisel membantah apabila Wijin hanya dianggapnya sebagai pelarian.
"Salah satu cara aku untuk bisa survive selain Gempi, deket ke agama, emang salah satunya pas ketemu yang cocok kayak langsung aja gitu biar lebih kuat jalani hari-hari lagi," sambung Gisel.
"Bukan pelarian sih, tapi emang itu caraku dari dulu."
Wijin diceritakan sebagai sosok yang memberi kekuatan untuk Gisel menghadapi perkataan buruk orang lain padanya.
"Iya ngasih energi untuk bisa kuat, untuk enggak dengerin omongan orang. Aku tuh sangat butuh dikasih tau terus gitu. Kalau sekali enggak dikasih tau orang pikirannya jadi kemana-mana sendiri, jadi stres, jadi overthinking," pungkas Gisel.
Gisel lantas berterima kasih pada Wijin yang membuatnya tidak jadi 'gila' dan perlahan mampu move on.