Diskriminasi Terhadap Perempuan Marak Terjadi dalam Film, Begini Hasil Penelitiannya

By Ratnaningtyas Winahyu, Kamis, 10 Oktober 2019 | 19:55 WIB
Diskriminasi gender masih sering terjadi dalam bentuk film (Freepik.com/spukkato)

Nakita.id – Sadarkah Moms bahwa saat ini diskriminasi gender masih terjadi di sekitar kita?

Salah satu diskriminasi gender yang sering kali terjadi adalah adanya anggapan bahwa pemimpin itu adalah laki-laki.

Sementara itu, perempuan hanya bisa menjadi pengikut, tidak lebih cerdas dari laki-laki, dan tempatnya hanya mengurus dapur.

Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang

Diskriminasi gender yang dialami oleh perempuan juga ternyata banyak ditemukan dalam berbagai film yang mungkin Moms tonton, lo.

Berdasarkan hasil penelitian Plan Internasional bersama Geena David Institute on Gender in Media, ada banyak ketimpangan dan diskriminasi yang diperlihatkan dalam film.

Salah satunya adalah hanya 27 persen tokoh perempuan yang digambarkan sebagai pemimpin dalam film.

Baca Juga: Hanya #5MenitAja Sebelum Tidur, Aktivitas Ini Bisa Buat Dads 'Perkasa' Tanpa Perlu Konsumsi Obat Kuat Tahan Lama

Sedangkan, tokoh pemimpin laki-laki mendapat porsi yang lebih besar, yakni 42 persen.

Yang membuat semakin miris adalah hasil temuan yang mengatakan bahwa tokoh pemimpin perempuan dalam film dinyatakan lima kali lebih sering dilecehkan secara seksual dibanding tokoh laki-laki.

Miris sekali ya, Moms?

Berangkat dari keprihatinan tersebut, akhirnya Plan Indonesia menyelenggarakan sebuah kegiatan #GirlsTakeOver ‘Sehari Jadi Pemimpin’ yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada publik bahwa anak perempuan juga bisa menjadi memimpin.

Baca Juga: Melaney Ricardo Akui Sempat Left Grup Chat Genk Menteri Ceria, Karena Berantem dengan Luna Maya?

Kegiatan #GirlsTakeOver ‘Sehari Jadi Pemimpin’ ini juga sengaja digelar dalam rangka Hari Anak Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 11 Oktober besok.

Dalam kegiatan tersebut, Plan Indonesia juga memberikan kesempatan untuk delapan anak perempuan Indonesia untuk menjadi pemimpin selama sehari.

Beberapa anak yang terpilih menjadi pemimpin dalam sehari

Adapun posisi yang pemimpin yang digantikan oleh delapan anak ini antara lain, posisi menteri, pemimpin redaksi, direktur perusahaan, dan gubernur.

Baca Juga: Pesawat Canada Air Mendarat Darurat Sampai Turunkan Masker Oksigen Gara-gara Cium Aroma Makanan Kesukaan Orang Indonesia Ini

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, yang digantikan posisinya oleh seorang anak asal Lembata pun menyambut baik kegiatan ini.

Rudiantara juga mengakui bahwa media memiliki peran yang penting dalam menciptakan narasi positif tentang anak perempuan.

Ki-Ka: Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informatika) dan Riska (Peserta Kegiatan #GirlsTakeOver)

“Anak-anak perempuan terus berjuang untuk mendapatkan kesempatan yang setara dengan laki-laki. Tugas kita adalah bersinergi untuk mewujudkan media massa dan media sosial yang aman serta positif bagi semua pihak, termasuk anak perempuan,” ujar Rudiantara saat ditemui di acara Sharing Session #GirlsTakeOver di kawasan SCBD, Jakarta Selatan pada Kamis (10/10/2019).

Baca Juga: Sembari Menunggu Maleficent: Mistress of Evil Tayang, Yuk Intip Karya Seni dan Fashion Show dari Kolaborasi 10 Seniman dan Desainer Lokal

Melalui kegiatan ini, Dini Widiastuti selaku Direktur Eksekutif Yayasan Plan Internasional Indonesia pun berharap ke depannya gambaran perempuan di media bisa jauh lebih baik dan setara dengan laki-laki.

“Dengan tema #GirlsTakeOver ini, kami berharap gambaran tentang perempuan maupun pemimpin perempuan di media bisa lebih positif.

Kami juga berharap anak-anak yang telah terpilih merasakan jadi pemimpin bisa terus menunjukkan potensi dirinya dan membuktikan bahwa ia bisa menjadi pemimpin,” ujar Dini Widiastuti.

Wah, semoga ke depannya tidak terjadi lagi diskriminasi pada perempuan ya, Moms.

Baca Juga: Dampak Negatif yang Patut Moms Ketahui Bila Terlalu Memanjakan Anak