Harus Operasi Sesar? Tenang Saja, Ikuti Petunjuk Ini Agar Proses Kelahiran Menjadi Tak Terlupakan

By , Jumat, 24 November 2017 | 07:30 WIB
Saat operasi, tujuh lapis dinding perut dibuka untuk kemudian ditutup kembali dengan dijahit. Wajarlah bila kemudian muncul nyeri, karena dinding perut sedang melakukan proses penyembuhan. (Soesanti Harini Hartono)

Nakita.id - Hamil anak pertama dan harus sesar? Penting untuk tahu bagaimana cara memanfaatkan waktu dalam momen kelahiran agar tak terlupakan.

Misalnya saja, ketika bayi baru saja dikeluarkan dari perut ibu, paling tidak ia harus mendapatkan kontak kulit ke kulit dengan ibunya terlebih dahulu sebelum dilakukan perawatan intensif.

Kontak yang dimaksud ialah bayi yang diletakkan di dada ibunya segera setelah kelahiran. Hal ini dianggap menakjubkan bagi sebagian besar ibu yang melahirkan secara sesar.

Jika Ibu kini sedang mempersiapkan persalinan sesar, berikut beberapa hal yang harus diajukan pada OB / GYN (dokter kandungan).

Baca juga : Prediksi Sesar Sejak Awal Kehamilan

1. Lakukan kontak kulit ke kulit

Memegang bayi Ibu dan kemudian meletakkannya di dada mungkin terdengar sederhana, tapi nyatanya hal ini adalah kemajuan yang paling banyak ditawarkan di persalinan sesar dan yang paling penting secara medis.

Studi telah menemukan, kontak kulit ke kulit yang dilakukan antara ibu dan bayi ini mampu mendorong kegiatan menyusui, mengurangi tangisan dan membantu terjalinnya ikatan.

Langkah ini juga memperbaiki pengaturan suhu dan gula darah bayi, yang sangat bermanfaat bagi bayi yang dilahirkan melalui operasi sesar, yang cenderung prematur.

2. Tunda pemotongan tali pusar bayi

Menunda pemotongan tali pusar setelah operasi sesar adalah pilihan yang kurang umum, karena bayi yang lahir sesar mungkin memerlukan perhatian medis dengan segera.

Tapi banyak dokter yang menunggu 30 sampai 60 detik, karena akan sangat membantu bayi prematur dan mengurangi risiko perdarahan hampir 50 persen.