Biasanya terjadi waktu tidur atau saat baru bangun tidur.
Kondisi seperti ini harus segera ditangani karena bisa berkembang menjadi stroke berat.
3. Penyakit jantung
Kesemutan terjadi juga bisa karena adanya komplikasi jantung dengan sarafnya.
Pada pasien jantung yang sedang menjalani operasi pemasangan klep, terdapat bekuan darah yang menempel.
Bekuan itu bisa terbawa aliran darah ke otak, sehingga terjadi serebral embolik.
Bila sumbatan di otak mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah.
Jika daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan disertai kelumpuhan.
Baca juga : Ini Penyebabnya Bila Ibu Sering Kesemutan Saat Hamil
4. Infeksi tulang belakang
Ini menyebabkan bagian tubuh dari pusar ke bawah tidak dapat digerakan.
Penderita juga tidak dapat mengontrol buang air kecil.
Buang air besar pun sulit.
Penyakit in dinamakan mielitis (radang sumsum tulang belakang).
Tingkat kesembuhan tergantung pada kerusakannya.
Bisa sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai mengalami lumpuh.
5. Rematik
Penyakit ini bisa menimbulkan kesemutan atau rasa tebal.
Dalam hal ini saraf terjepit akibat sendi pada engsel, misalnya sendi pergelangan tangan, berubah bentuk.
Gejala kesemutan biasanya hilang sendiri bila rematik sembuh.