Moms Merasa Janin Tak Aktif Bergerak? Ternyata Posisi Tidur Juga Bisa Memengaruhi Keaktifan Si Kecil, Waspadai!

By Anisa Annan, Minggu, 27 Oktober 2019 | 13:23 WIB
Janin tak aktif bergerak ternyata juga bisa disebabkan posisi tidur yang salah ()

Nakita.id - Ketika hamil, Moms tentu menunggu-nunggu momen ketika bisa merasakan gerakan janin, bahkan jadi khawatir berpikir janin tak aktif bergerak.

Rasa khawatir ini wajar muncul, terutama untuk Moms yang baru pertama kali hamil.

Jika Moms mengharapkan Si Kecil terus menendang dan bergerak dalam kandungan, Moms perlu mengetahui fakta ini.

Baca Juga: Khawatir Janin Tak Aktif Bergerak, Perlukah Menghitung Frekuensi Tendangan Si Kecil dalam Sehari?

Merasa janin tak aktif bergerak? Ketahui hal-hal berikut ini

Melansir Fatherly, sebenarnya janin mulai bergerak dalam kandungan pada usia 12 minggu, tetapi pada usia kehamilan ini Moms belum dapat merasakan apapun. 

Moms mulai merasakan tendangan janin pada saat usia kehamilan mencapai 16 hingga 20 minggu.

Menurut sebuah penelitian yang dipublikasi pada Journal of the Royal Society Interface dituliskan bahwa kekuatan tendangan janin meningkat secara signifikan antara 20 hingga 30 minggu kehamilan.

Tendangan paling kuat terjadi pada tahap pertengahan perkembangan janin.

Hal ini dikarenakan pada tahap ini tulang dan persendian janin mulai terbentuk.

Biasanya aktivitas ini aktif terjadi pada pagi dan sore hari, serta gerakannya paling mudah terdeteksi ketika Moms duduk atau berbaring.

Namun jangan samakan gerakan janin dengan orang lain ya sebab setiap anak punya tingkat keaktifan berbeda-beda.

Moms juga tidak perlu panik jika gerakan janin normal, karena bisa jadi ia sedang beristirahat. 

Baca Juga: Begini Cara Efektif Berkomunikasi Dengan Si Kecil di Dalam Perut

Gerakan janin tidak normal biasanya ditandai dengan gerakan janin yang kurang dari 10 gerakan dalam kurun waktu 12 jam.

Moms juga perlu mewaspadai jika sudah menginjak usia 20 minggu namun tidak ada gerakan janin yang memiliki pola tertentu.

Sebab gerakan janin merupakan hal penting yang menandakan kesehatan Si Kecil.

Ternyata posisi tidur tertentu bisa menyebabkan janin mengurangi aktivitas.

Ketika Moms tidur dengan posisi terlentang, janin akan berhenti menendang dan tidak banyak melakukan gerakan.

Hal ini dikarenakan oksigen yang mereka dapatkan terbatas sehingga janin akan berusaha untuk menghemat oksigen.

Posisi tidur ini juga dapat membuat sedikit darah untuk dipompa ke jantung yang menyebabkan sedikit darah pula yang dipompa keluar.

Baca Juga: Preeklampsia, Tekanan Darah Tinggi Saat Hamil yang Merenggut Nyawa Bayi Kembar Irish Bella

Hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah untuk ibu yang juga berujung terhadap kurangnya kadang oksigen darah bagi Moms dan janin.

Maka sebaiknya, Moms jangan tidur dengan posisi terlentang untuk menjaga pasokan oksigen untuk Si Kecil.

Selain itu, Moms juga perlu mengetahui jika kehamilan Moms memasuki usia 36 minggu, gerakan janin akan berkurang.

Begitu pula jika Moms mengalami kehamilan yang lebih lama, misalnya melewati 41 minggu.