Hanlie menjelaskan, plastisitas anak akan terpengaruh, akibat main HP secara berlebihan.
"Perkembangan otak menjadi kurang optimal karena kurang optimalnya stimulasi," ujarnya.
Ia mengungkapkan, stimulasi yang paling efektif adalah aktivitas psikomotoris menggunakan semua sensori, dan interaksi dengan orang nyata.
Hanlie menambahkan, dengan stimulasi yang tepat, kecerdasan emosi, sosial, dan intelektual anak akan bisa berkembang dengan optimal.
Melalui interaksi, otak akan berproses. Kecerdasan emosi, sosial, dan intelektual anak akan berkembang dengan luar biasa.
Lalu bagaimana jika terlalu banyak bermain gadget? Hanlie menerangkan, salah satu dampak dari kurangnya stimulasi otak akibat penggunaan gadget berlebihan pada anak adalah timbulnya ciri autistik.
Hanlie menjelaskan, saat ini banyak anak tanpa gangguan medis sama sekali, yang memiliki ciri autistik.
"Jadi dia tidak masuk dalam spektrum, namun memiliki gejala yang serupa," ucapnya.
Anak dengan ciri autistik misalnya, bisa saja berbicara, tapi belum tentu bisa berinteraksi.
Selain itu, anak tersebut menjadi kurang peka dengan lingkungan di sekitarnya, sulit mempertahankan kontak mata dengan lawan bicara.
Baca Juga: Agar Anak Tak Kecanduan Gadget, Yuk Lakukan 5 Cara Jitu Ini Moms