Sering Dinyanyikan Herman 'Seventeen' Sebelum Meninggal, Juliana Moechtar Ungkap Lagu Buatan Suaminya Beri Firasat Buruk

By Anisa Annan, Selasa, 29 Oktober 2019 | 19:22 WIB
Juliana Moechtar dan mendiang suaminya, Herman 'Seventeen' (instagram.com/julianamoechtar)

Nakita.id - Tsunami yang menyapu Banten pada Desember 2018 silam meninggalkan duka dalam untuk band Seventeen dan keluarga mereka.

Sebanyak tiga personel anggota grup musik tersebut jadi korban bencana tsunami.

Tinggal Ifan, sang vokalis yang selamat ketika tsunami menyapu tempat mereka tampil.

Baca Juga: Sempat Buat Netizen Sedih, Eks-Menteri Susi Pudjiastuti Umumkan akan Block Mereka yang Lawan Aturan Buatannya Ini

Namun Ifan pun mesti merelakan sang istri, Dylan Sahara, yang turut menjadi korban keganasan bencana alam itu.

Tak cuma Ifan yang berduka, istri rekan satu bandnya pun kehilangan sosok suami yang begitu dicintai.

Adalah Juliana Mochtar, istri dari gitaris Seventeen, Herman Sikumbang, yang juga ditinggal pasangan karena tragedi tersebut.

Melansir Kompas.com, Juliana mengakui ia sempat merasakan firasat sebelum sang suami jadi korban tsunami.

Firasat tersebut datang dari lagu buatan Herman sendiri.

Juliana bercerita, sebelum tragedi tsunami tersebut, suaminya sering mendengarkan lagu gubahannya yang berjudul "Kemarin".Ia bahkan sempat komplain kepada suaminya karena sering menyanyikan lagu itu."Lagu ini (Kemarin) diputar di rumah bulan 11 (November) tepatnya almarhum di ruang tamu pun masih nyanyi lagu itu. Aku komplain kan di situ kenapa sih selalu nyanyi lagu itu," kata Juliana Mochtar.

Baca Juga: Anak Kedua Lagi Manja hingga Minta Gendong, Ayu Dewi Jawab Keresahan Warganet Tentang Jahitan Operasi CaesarnyaLagu itu awalnya dipersiapkan Seventeen untuk mengisi acara ulang tahun Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Juliana awalnya sering menggoda suaminya yang seolah terus menerus menyanyikan lagu tersebut."Aku suka ledekin apa sih, lagu hitam putih, hitam putih, pas nyanyiin lagu itu," kenang Juliana.

Siapa sangka, lagu itu bak pertanda jika sang suami akan meninggalkannya untuk selamanya.

"Akhirnya pas kejadian ini (tsunami Banten) di bulan 12 (Desember) kayak tanda aja beberapa hari lagi ada kejadian ini, itu yang bikin sedih banget," lanjutnya.

Lagu tersebut memang memiliki lirik yang sedih, menyinggung kehilangan sosok yang dicintai karena terpisah maut.

Banyak orang yang merasa lagu itu cocok dengan suasana duka yang menimpa band Seventeen.

Baca Juga: Sienna Diajak Bikin Vlog Oleh Marshanda, Ben Kasyafani Diskusi Panjang Agar Buah Hatinya Tak Banyak Bersentuhan dengan Media Sosial

Lagu "Kemarin" pun dipilih menjadi judul film dokumenter drama yang mengangkat kisah band Seventeen.

Dokumenter itu akan mengangkat kisah Seventeen mulai dari sebelum dan sesudah band itu menjadi korban tsunami Banten.