Nakita.id - Ketika menghadapi anak yang suka membangkang dan melawan orangtua, memang terbilang susah-susah gampang.
Terkadang, saat menghadapinya Moms akan berujung dengan marah-marah, membentak bahkan melabelinya.
Namun sebelum memarahi dan melabelinya, ada baiknya mengetahui alasan apa yang membuat anak bersikap demikian.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Labeli Anak Ketika Si Kecil Bertengkar di Rumah, Ini Cara Menghadapinya
Menurut Michael Mascolo, Ph.D., seorang profesor psikologi di Merrimack College, Andover, Amerika Serikat, orangtua perlu memahami arti kata kerja sama terlebih dahulu.
“Ketika kita sebagai orangtua menginginkan anak bisa bekerja sama. Kita juga harus bertindak bersama-sama dengan anak. Bukan hanya anak saja yang melakukannya,” ujarnya.
Moms harus memahami bahwa ketika meminta anak untuk patuh, kita juga harus ikut patuh bersama dengan anak.
Michael mengatakan, banyak orangtua yang menganggap, anak yang tidak patuh berarti tidak hormat.
Tetapi, orangtua tidak melihat kondisi atau tidak membantu anak dalam menyelesaikan masalahnya.
Misalnya saat anak tidak membereskan mainan, orangtua pasti marah jika anak tidak membereskan mainannya.
Orangtua kemudian secara tegas meminta anak untuk melakukannya.
Anak kemudian patuh, namun tak ada hubungan harmonis antara orangtua dan anak di dalamnya.
“Banyak orangtua yang ingin anaknya patuh semata-mata ingin menunjukkan kalau orangtua punya kuasa. Padahal anak yang patuh, disiplin dan punya perilaku baik harus datang dari kerja sama antara orangtua dan anak,” ujarnya.
Kerja sama antara orangtua dan anak bisa dilakukan dengan cara sederhana, misalnya dengan memberi contoh atau memberikan bantuan pada anak.
Melansir Nakita.id, Psikolog Elizabeth Sentosa, M.Psi.,Psi., ACC, mengungkapkan, memberi bantuan yang tepat dengan cara membiarkan anak melakukannya terlebih dahulu.
Cara ini akan mencegah anak menjadi manja meski mendapatkan bantuan dari orangtua.
Elizabeth juga menambahkan, anak yang mendapatkan bantuan dari orangtua akan merasa mendapatkan perhatian dan kasih sayang sehingga akan jadi anak yang penurut.
Tak hanya membuat anak jadi penurut, interaksi terbuka antara orangtua dan anak juga membawa dampak positif bagi Si Kecil.
Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Iowa menunjukkan, interaksi terbuka antara Moms dan anak sejak usia dini akan membuat anak memiliki emosi yang stabil di kemudian hari.
Selain itu, anak akan memiliki kemampuan mengelola emosi yang baik sehingga akan dengan mudah memiliki kemampuan sosial yang baik.