Viral! Tak Terima Tim Sepak Bola Kebanggaannya Kalah, Gubernur Kalimantan Tengah Marah-marah hingga Lempar Botol

By Aullia Rachma Puteri, Minggu, 3 November 2019 | 09:15 WIB
Sugianto Sabran (instagram/ @sugianto_sabran)

Nakita.id - Media sosial tengah digemparkan dengan beredarnya video aksi lempar botol yang dilakukan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran saat menyaksikan pertandingan sepak bola.

Di video lainnya, tampak Sugianto Sabran marah-marah kepada Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul Siregar.

Dilansir dari Tribunnews.com, peristiwa pelemparan botol oleh Gubernur Kalimantan Tengah itu terjadi di stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya pada Jumat (01/11/2019).

 

Baca Juga: Pacaran dengan Beberapa Pria Tak Ada yang Nyangkut, Aurel Hermansyah Beri Kode Ingin Menikah Cepat:

Saat itu sedang berlangsung laga Liga 1 putaran kedua Kalteng Putra versus Persib Bandung.

Dalam video yang beredar, Sugianto Sabran yanga mengenakan kaus warna merah dan topi hitam, melempar botol air mineral dari tribun VVIP.

Tak lama dia terlihat marah-marah sambil menunjuk-nunjuk sebelum turun dari tribun VVIP ke pinggir lapangan.

Baca Juga: Memilih Serius Meski Baru 3 Bulan Dekat, Marcel Wen Bocorkan Masa Depan Rumah Tangga Rezky Aditya dan Citra Kirana, Hasilnya?

Dalam video itu, Sugianto terlihat menghampiri AKBP Timbul Siregar.

Keduanya tampak terlihat adu mulut meski tidak terdengar jelas apa yang dipersoalkan oleh Sugianto.

Peristiwa Sugianto Sabran melempar botol ke arah lapangan dan marah-marah lantaran Kalteng Putra gagal meraih poin untuk keluar dari zona degradasi saat menjamu tim tamu Persib Bandung di stadion Tuah Pahoe pada Jumat (01/11/2019).

Baca Juga: Dewi Perssik Bahagia karena Berhasil Wujudkan Keinginan Mendiang Sang Ayah!

Persib Bandung justru berhasil unggul atas tuan rumah Laskaar Isen Mulang.

Hasilnya Kalteng Putra kalah dengan Persib Bandung dengan skor 2-0.

Pertandingan tersebut dipenuhi ribuan penonton daria pendukung Kalteng Putra maupun Persib Bandung.

Sejak babak pertama dimulai, permainan tampak panas.

Baca Juga: Tangis Faby Marcelia Pecah Saat Kenang Kehamilan Anak Kedua, Gak Bisa Lahiran Normal?

Kedua tim sama-sama berusaha menyerang dan permainan pun menjadi sangat ketat, sejak awal babak pertama.

Kartu merah terhadap Patrich Steve Wanggai kemudian memicu protes pendukung Kalteng Putra.

Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, yang menonton laga tersebut ikut protes keputusan wasit.

Dia ikut melakukan protes kepada wasit terkait pemberian kartu merah terhadap Wanggai yang menjadi salah satu pemain andalan Kalteng Putra.

 

Baca Juga: Arie Kriting Dianggap Bawa Pengaruh Buruk pada Indah Permatasari, Nursyah:

Sugianto melemparkan botol air mineral ke arah lapangan dan langsung turun ke lapangan untuk menyuarakan protes terhadap pemberian kartu merah yang dianggap tidak bijakasana oleh wasit tersebut.

AKBP Timbul Siregar terlihat berusaha menenangkan sang gubernur.

Tepat pada menit ke 47 babak pertama, gol perdana diciptakan Pemain Persib Bandung dengan nomor punggung 20 atas nama Kevin Bernard Van Kippersluis, yang berhasil membobol gawang Kalteng Putra sehingga score 1.0 untuk Persib Bandung, hingga babak pertama usai kedudukan tidak berubah.

Memasuki babak kedua, permaian tampak semakin keras, namun tampak sekali stamina Pemain Kalteng Putra menurun dengan keluarnya Wanggai.

Sehingga goal kedua tercipta untuk Persib Bandung melalui tendangan Ezechiel Ndousel dengan nomor pungung 10 pada menit ke 61.

Baca Juga: Viral Video Ambulans Bawa Pasien Dipaksa Berhenti oleh Polisi hingga Sopir Dipukul, Ternyata Begini Kejadian Sebenarnya

Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, mengaku kecewa dengan tindakan wasit yang memberikan kartu merah kepada Wanggai, karena dianggap tidak bijaksana.

Dia mengatakan kejadian semacam ini sudah beberapa kali disaksikannya.

"Jika seperti ini terus sepak bola kita susah majunya," ujar Sugianto Sabran.

Sementara itu, Pelatih Kalteng Putra Gomes de Olivera menyatakan, permainan tersebut tidak sesuai dengan harapan, karena kehilangan Wanggai satu pemain merugikan dengan 11 pemain sulit melawan sekelas tim Bandung apalagi dengan 10 pemain semakin sulit.