Bila Bayi Cengeng Bolehkah Didiamkan dengan Memberi Makan?

By David Togatorop, Selasa, 5 November 2019 | 10:23 WIB
Bila bayi cengeng didiamkan dengan memberi makan akan ada risiko obesitas. (Pixabay)

Nakita.id - Ada banyak penyebab bayi menjadi cengeng. Banyak orangtua mendiamkan bayi cengeng dengan memberinya makan.

Namun, bolehkah bayi cengeng didiamkan dengan memberinya makan?

Orangtua harus belajar mengenali tanda-tanda bayi cengeng karea kelaparan dan juga belajar alternatif untuk menenangkan bayi yang cengeng karena alasan lain.  

Memberi makan bayi yang lapar sepertinya adalah salah satu cara yang cepat namun itu bisa dengan cepat menambah berat badannya. 

Baca Juga: Anak Mudah Sekali Menangis Alias Cengeng, Begini Cara Menghadapinya

Dokter menganjurkan agar Moms dapat membaca sinyal bayi untuk memberi makan saat si bayi meminta tapi banyak Moms sulit tahu apa yang sesuai dengan permintaan si bayi.

Tidak hanya itu, orangtua baiknya bisa menenangkan bayi yang cengeng menggunakan strategi selain memberi makan, termasuk membedong, mengganti posisi tubuh bayi, dan diayun-ayunkan

Moms juga baiknya tahu informasi tentang berapa banyak tangisan yang normal bayi sesuai usia.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ketika orangtua tahu akan hal ini, bayi cenderung tidak mengalami kegemukan pada usia 1 tahun.

Salah satu langkah pertama saat anak cengeng adalah mencari penyebabnya terlebih dahulu. Penyebab anak cengeng bisa masalah kesehatan bahkan psikis.

Misalnya Moms perlu memahami bahwa anak memang sensitif sehingga sangat mudah menangis.

Selain itu, orangtua yang tidak konsisten bisa menjadi penyebab anak jadi cengeng.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Labeli Anak Laki-laki 'Cengeng', Dampaknya Buruk!

Misalnya anak kadang kali boleh bermain di luar jadwal yang ditentukan, ketika dilarang tentu ia akan menangis.

Nah, bila Moms mengetahui ternyata penyebabnya adalah si bayi lapar, maka Moms juga perlu berhati-hati.

Mom wajib memperhatikan empat aspek berikut saat mencoba mengatasi bayi cengeng dengan memberinya makan; napsu makan, tanggapan bayi terhadap makanan ketika ditawarkan, kenikmatan makanan bayi, dan kelambatan bayi saat diberi makan.

Ada bayi yang terlahir dengan gen yang membuat mereka lebih responsif terhadap susu dan ada yang lebih responsif terhadap makanan.

Dan juga ada bayi yang terlahir dengan nafsu makan lebih banyak.

Jadi bila bayi yang terus ditawarkan dengan makanan ketika sedang menangis namun sebenarnya dia tidak lapar, ini bisa menimbulkan masalah khususnya untuk berat badannya.