Belajar dari Kisah Haru Artis Donita Nugroho. Moms Perlu Pahami Tipe Kejang Pada Anak

By , Selasa, 5 Desember 2017 | 09:19 WIB
Donita hamil anak kejang (Donita)

Nakita.id – Kabar haru datang dari artis cantik Donita. Bukan tentang kehamilannya tapi anak sulungnya Athariz Alfarizqi Svarga Nugroho yang tak lama lagi akan menjadi kakak, Senin (5/12) pagi mengalami kejang karena demam yang mencapai 40 derajat celcius.

Saking paniknya melihat Svarga kejang yang hamper menggigit lidahnya sendiri, Donita yang tengah hamil kurang lebih 6 bulan merelakan tangan kanannya digigit oleh Svarga.

Maksud Donita melakukan itu tidak lain untuk melindungi sang buah hati. Donita pun baru sadar tangannya berdarah dan lebam setelah anaknya ditangani tim medis di rumah sakit yang tak jauh dari kediamannya di Tangerang Selatan.

Baca juga: Tak Boleh Terlalu Sering Gendong Anak, Donita Tetap Melakukannya Karena Alasan yang Bikin Terharu!

Ternyata peristiwa ini bukan kali pertama Svarga kejang hingga butuh pertolongan medis.

Moms, untuk diketahui kejang pada anak memang biasanya terjadi beriringan dengan demam tinggi, karena adanya kontraksi otot yang kuat dan diluar kendali.

Perlu Moms ketahui faktor keturunan orang tua juga bias mempengaruhi kejang demam pada anak, walau pada kasus Svarga tidak ada keturunan baik dari pihak Donita maupun Adi yang pernah mengalami kejang demam.

Ada 3 Tipe Kejang Demam

Moms, belajar dari kejadian Donita perlu kiranya orangtua mengetahui apa itu kejang demam. Sehingga saat anak mengalaminya kita tidak panic, juga bias menolong oranglain jika mengalami hal tersebut.

Kejang demam dalam ilmu kedokteran ada 2 tipe:

1. Kejang Demam Sederhana, yaitu kejang yang berlangsung cepat dan terjadi ketika suhu tubuh meningkat sangat singkat. Kondisi seperti ini bisa terjadi pada anak usia balita yang baru diimunisasi. Gejala ini berlangsung paling lama 15 menit dan bukan dampak dari gangguan otak.

Baca juga: Tak Boleh Terlalu Sering Gendong Anak, Donita Tetap Melakukannya Karena Alasan yang Bikin Terharu!

2. Kejang Demam Kompleks. Kejang ini berlangsung lebih lama bahkan bisa lebih dari 15 menit. Kejang tipe ini dapat terulang dalam 24 jam selama anak masih mengalami sakit. Biasanya terjadi bersamaan dengan demam tinggi pada anak.

3. Kejang Demam Simtomatik. Kondisi ini sama seperti kejang demam sederhana, tetapi perbedaanya anak sudah memiliki kelainan neurologis sebelumnya alias anak sudah pernah mengidap penyakit ini sebelumnya dan sudah akut.

Perlu diketahui pula ciri-ciri anak mengalami kejang demam, yaitu: Tangan dan kaki menjadi kaku sekitar 5 menit, bola mata anak biasanya mengarah ke atas, posisi gigi atas dan bawah seperti sedang menggigit, anak seperti mengalami kesulitan bernapas, tidak bias kontrol buang air kecil dan besar, kesadaran anak hilang.

Baca juga: Mengatasi dan Mencegah Kejang Demam Pada Anak

Penting untuk dicatat dan ingat, Moms jangan pernah meninggalkan si kecil sendiri saat sedang mengalami kejang demam.

Perhatikan tanda-tandanya dan hitung berapa durasi kejang pada anak.

Jika sudah terjadi selama lebih 15 menit, Moms harus segera menghubungi atau pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan medis secepatnya.

(Shevinna Putti/nakitaID)